بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Safira bekerja di salah satu supermarket yang terletak tidak jauh dari area rumah sakit ADAM MALIK. Yaitu rumah sakit yang cukup terkenal di kota itu.
Saat Safira sedang menghitung beberapa belanjaan, terlihat seorang pria sedang memperhatikan nya. Karna Safira terlalu fokus menghitung, sehingga dia tak menyadari hal itu.
'Kenapa aku bahagia ketika melihat wajah gadis ini; walaupun yang terlihat hanya matanya saja.' Monolog Firdaus dalam hati. Pria yang sedari tadi memperhatikan Safira adalah Muhammad Firdaus Al Hasan. Seorang dokter muda, tampan, yang bekerja di rumah sakit AM.
Maaf mas, ini belanjaan nya. Ucap Safira kepada dokter tampan itu
"Akh, Iyah mbak. Berapa total nya?," tanya Firdaus kepada wanita bercadar itu.
Total nya 225 ribu mas, ucap Safira
"Ini uang nya," ucap Firdaus sembari memberi uang merah dua lembar dan lima puluh ribu.
"Ini kembalian nya mas," ucap Safira
Setelah itu, Firdaus pergi. Ketika ia hendak keluar, firdaus di sapa oleh salah satu karyawan.
"Datang kembali mas", ucap karyawan itu ramah."Hm" Ucap sang dokter.
'Buset dingin bener; seperti kulkas seribu satu pintu.' Ucap karyawan yang bernama Riani itu dalam hati.
Skip malam hari...
Kini, karyawan yang bekerja di Supermarket itu, tengah siap-siap untuk pulang.
Ketika, Safira tengah menghitung keuangan. Ia merasa terganggu, di karnakan Riani yang mengoceh tak jelas.
"Kenapa besti? " Tanya Safira kepada sahabat nya itu.
"Aku, kesem-sem loh. sama dokter tampan tadi siang!" Ucap Riani yang kelihatan nya tengah membayangkan wajah tampan dokter muda itu.
"Yang mana?" Tanya safira.
"Ihh, yang tadi loh. Yang tampan tadi," Ucap Riani yang terlihat kesel.
"Perasaan tidak ada yang tampan," Ucap Safira dengan nada mengejek, Membuat Riani tambah kesel.
"Au, ah. Pusing," Ucap Riani sambil memanyunkan bibirnya.
"Hahahah," Tawa Safira pecah seketika.
"Oke-oke, memang nya suruh ngapain, dengan dokter tadi?" Ucap Safira, berusaha menetralkan wajah nya.
"Hem, yah ga suruh ngapa-ngapain sih." Ucap Riani sambil nyengir kuda.
"Yaudah," Ucap Safira acuh.
"Pulang yuk," Ajak yana salah satu karyawan, yang bekerja di situ juga.
Di tempat lain, terlihat seorang laki-laki tampan, yang sedang berusaha untuk tidur.
"Arrgh. kenapa dengan ku ini? Kenapa aku terus kepikiran dengan gadis itu?" Ucap lelaki itu frustasi.
•••Ⓢⓚⓘⓟ •••
Pagi yang cerah, sama seperti hati wanita bercadar, yang tengah bahagia. Ia tengah sarapan pagi, dan hendak berangkat bekerja.
Setelah selesai sarapan, Safira berjalan keluar sambil menggendong tas berwarna hitam nya. (Wanita itu adalah Safira Azzahra. Gadis belia, yang berusia 19 tahun).
Safira akan berangkat bekerja menggunakan becak."What?, becak?, memang dia tidak malu menaiki becak?" Batin author yang bertanya-tanya.
Safira tidak pernah malu, menaiki becak. Menurut nya, naik becak itu nyaman dan damai. Jadi, jangan samakan dia, dengan wanita lain yah, xixixi.
Ketika dalam perjalanan, menuju tempat kerjanya. Seketika netra Safira tertuju pada seorang laki-laki.
"Sepertinya, aku kenal dengan laki-laki itu? "
I am so sorry, jika ada kesamaan tempat, tokoh, ini hanya cerita fiksi. Ambil baik nya buang buruk nya yah saya🤗🐛
See you
Next time🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|
Romance♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡ ♥︎♥︎♥︎ Safira Azzahra adalah gadis cantik, putih bersih, memiliki lesung pipi, dan dia memiliki sifat manja, tapi manja nya hanya kepada orang-orang tertentu! Tidak sembarangan orang. Tak ada...