[ 𝑆𝐸𝐿𝐸𝑆𝐴𝐼 ]

2.4K 61 4
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم



|| Happy Reading ||




Kini Firdaus telah berada di kamarnya, ia berada di kamarnya sendirian ia merindukan istrinya yang telah berpulang ke Rahmatullah, ternyata kejadian tadi ialah kenyataan buka hanya mimpi belaka.

"Takdir macam apa ini ya allah." lirihnya berada di balkon rumah nya. "Tunggu aku sayang, tunggu aku disana, cepat atau lambat, aku akan menyusulmu dan kita akan hidup bersama sama lagi disana. Jujur aku sangat merindukanmu ya Humaira ku, habibatiku, permata hatiku, semoga tenang yah sayang." ucapnya sambil menatap langit langit yang gelap dan di hiasi rembulan dan bintang bintang yang bertaburan.

Siapa yang mikir kalau kematian Safira itu mimpi? Jika kalian berfikir kalau itu mimpi, kalian salah, semua itu benar adanya dan kenyataan! Biar saya ulang semuanya kenyataan!

Tok!
Tok!
Tok!

"Masuk" ucap Firdaus.

Ummi memasuki kamar anaknya dan mendekatinya, hatinya juga teritis kala melihat anak lelaki nya terpuruk seperti itu, tetapi apa boleh buat ini sudah takdir yang kuasa.

"Fir, anak ummi makan dulu yuk. Dari tadi kamu belum makan loh." ucap ummi duduk di samping anaknya itu.

"Fir gak laper mi." ucapnya sendu.

"Ikhlas nak, kamu ikhlasin agar istrimu juga tenang disana, kalau kamu seperti ini istrimu juga sedih nak." ucap ummi menyemangati.

Firdaus hanya diam termenung dengan tatapan kosongnya menatap langit langit gelap itu.

****

Empat tahun telah berlalu, Firdaus banyak berubahnya dia menjadi sosok yang sangat pendiam dan dingin, dia juga jarang berada di rumah, Firdaus lebih sering berada di Rumah sakit ataupun di markas.

Seperti sekarang ia berada di markas, walaupun anak laveskar menghiburnya tetapi tak ada hasil, Firdaus semakin menjadi orang yang sangat diam dan dingin, ia sanggup jika tidak berbicara selama dua hari bahkan lebih.

"Fir, lebih baik lo istirahat." ucap Reza.

Firdaus hanya diam, menatap lurus kedepan dengan tatapan kosongnya. Anak laveskar merasa iba dengan kondisi Firdaus saat ini, tapi mereka tak dapat mengembalikan keadaan.

Bizar juga tidak pernah di rumah, ia sebulan sekali baru pulang ke rumah abinya, dan ketika Bizar pulang barulah Firdaus kembali ke rumahnya.

Bizar bersekolah di pondok pesantren milik Abi Rosyid, dia juga tinggal di pondok bersama akang akang santri. Bizar sibuk mengejar hafalannya dan kini ia sudah berhasil menghafal semua isi Al-Qur'an.


•pov Bizar•

"Ummi, Bizar berhasil mi, bizar berhasil menghafal mi, Bizar sudah menjadi hafizh Qur'an Mi, Bizar udah tepatin janji Bizar sama ummi, hiks hiks, umi bangga gak sama bizar? Tunggu Bizar sama Abi yah ummi." ucap lirihnya sambil menatap makan ummi nya. Bizar ke makan safira bersama dengan Zahra dan juga Aisyah anak Zahra dan Radit.

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang