14 |•GBKDT🐛•|

1.7K 55 0
                                    

♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡



°°°

Kini mereka telah selesai sarapan.

"Abang berangkat kerja dulu ya," ucap Firdaus sambil berjalan ke arah luar.

"iya, hati-hati di jalan, jangan lupa baca do'a sebelum berangkat," ucap Safira sambil menyalimi punggung tangan suaminya dengan ta'jim.

"siap ibu bos," ucap Firdaus sambil memberi hormat kepada sang istri.

Kini Firdaus telah berada di dalam mobilnya, segera ia menyalakan mesin mobilnya.

"daa," ucap Safira sambil melambaikan tangan nya, sedangkan Firdaus hanya menanggapinya dengan senyuman.

Mobil, yang di kendarai oleh Suaminya itu telah melaju keluar pekarangan rumah mereka. Saat Safira ingin masuk rumah, langkahnya terhenti kala melihat mobil suaminya masuk kembali ke area rumahnya.

Firdaus segera keluar dari mobil, dan berjalan menuju istrinya.

"kenapa balik lagi?," ucap Safira bertanya kepada sang suami.

"ada yang ketinggalan."

"apa yang ketinggalan? Biar Safira aja yang ambilkan," ucapnya sambil berbalik badan hendak mengambil sesuatu yang tertinggal tersebut.

Baru saja Safira ingin melangkah, tangannya sudah di cekal oleh sang suami. "kenapa?."

"mau kemana?."

"mau ngambil barang Abang yang ketinggalan."

"emang apa yang ketinggalan?."

"gak tau."

"jadi, kalau gak tau, kamu mau ngambil apa?"

"entah lah. Emang apasih yang ketinggalan?," tanya Safira bertanya-tanya.

"ini." ucap Firdaus sambil menunjuk ke aran pipinya.

"apa?."

"ini loh, masa lupa sih."

"apa?," ucap wanita itu masih bingung.

"c*um sepuluh kali."

"APA! Jangan berjanda deh Bang,"

"bercanda sayang, bukan berjanda" ucap Firdaus sambil mencubit hidung sang istri.

"hehe, iyah."

"yaudah, cepetan. Abang udah telat nih." ucap nya masih lembut.

"ihhh, gak mau akh."

"udah janji loh."

"Ih! Yaudah iya."

"yaudah cepet," ucap Firdaus sambil mempersiapkan posisi.

Safira mencium seluruh wajah Firdaus sampai sepuluh kali, walaupun tertutup kain suci nya itu.

"Abang, balik lagi cuma mau ginian doang?" Ucap safira menatap suaminya itu.

"Em, kamu mau yang lebih dari ini?" Tanya Firdaus sambil menatap istrinya itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Yah, enggak gitu juga. Maksud nya tuh, ga ada yang ketinggalan lagi kan? Kalau gak ada, yaudah pergi kerja sana. Katanya tadi udah telat." Ucap Safira yang paham akan maksud perkataan Firdaus tadi.

"Yaudah, iyah. Bawel banget" Ucap Firdaus sambil mencubit pipi sang istri, dan berlalu pergi.

"Abang, ngeselin banget sih!" Ucap Safira emosi. Pasalnya, suaminya itu senang sekali mencubit pipinya.

"Jaga diri baik-baik ya sayang," Ucap laki-laki itu sambil melambaikan tangan nya.

"Iya," Ucap Safira ketus.

***

Saat Safira sedang membersihkan ruangan, terdengar suara ketukan pintu.

Tok! Tok! Tok!

"Sebentar." Ucap Safira berteriak. "Siapa sih pagi-pagi sudah berkunjung," Ucap Safira ngedumel.

Saat Safira telah membukakan pintu, alangkah terkejutnya kala melihat wanita paruh baya di depannya.

"Ehh, bibi udah dateng."

"Hehe, iyah non."

"Kok, lama bi?" Tanya Safira pada wanita itu.

"Loh, kata den Fir, bibi di suruh datang telat."

"Yaudah bik ayo masuk."

"Iya, non."

Kini Safira dan juga bi inem telah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Non, bibi mau ke pasar yah non. Mau beli bahan-bahan dapur, udah pada habis" Ucap bik Inem berpamitan kepada aku yang sedang menonton TV.

"Eh, bik. Safira ikut yah."

"Gak usah non, nanti den Firdaus marah." Ucapnya melarangku.

"Dia gak akan marah kok, kan aku pergi ke pasar doang."

"Yaudah terserah non aja deh."

"Tunggu yah bi, Safira ambil tas dulu."

"Iya, non."





-
-
-
Next time🐛

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang