44 |•GBKDT🐛•|

783 30 1
                                    

♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡

••Happy Reading••


Tak terasa kini adzan dzuhur berkumandang, Firdaus dan juga RaZar tengah bersiap siap akan pergi ke mushola rumah sakit. Sedangkan Safira akan sholat di Ruangan Firdaus kebetulan ia membawa mukenah.

"Ummi, Biar sholat sama ummi aja deh, kasihan ummi sendirian." ucap Bizar pengertian.

"Yaudah kalau gitu Rafli juga sholat disini sama ummi juga." ucap Rafli ikut ikutan.

"Ihhh ngapain ngikutin aku," balas Bizar sinis.

"Siapa yang ngikuti, orang aku mau nemenin ummi ku kok." ucap Rafli.

"Ini ummi ku yah, bukan ummi mu!" bentak nya memeluk Safira sedangkan Firdaus hanya geleng geleng kepala saja, bisa bisa kepalanya pecah nih kalau begini terus.

"Udah sayang jangan ribut, mending kalian sholat nya di mushola aja sama Abi yah." ucap Safira menengahi.

"Tapi ummi," ucap RaZar bareng.

"Udah ayo sama Abi, kita sholat di mushola aja, nanti Abi belikan es cream deh." bujuk Firdaus.

"Yey, beli es cream," ucap RaZar kompak. "Tapi ummi gak Papa kan sendirian?" tanya Bizar.

"Gak papa sayang, udah buruan sana, adzan nya udah hampir siap nanti ketinggalan loh." ucap Safira pada anak nya itu.

"Yaudah kita pergi dulu yah ummi, assalamu'alaikum." ucap Bizar menyalimi tangan Safira dengan ta'zim begitu juga Rafli dan mereka pergi dulu keluar menuju mushola.

"Yaudah sayang, aku pergi dulu yah assalamu'alaikum." ucap Firdaus mengecup kening, pipi kanan kiri dan yang terakhir b!bir Safira.

"Iya waalaikumsalam," ucap Safira menyalimi tangan Firdaus.

"Jangan kemana mana yah, jangan lupa di pake cadar nya kalau mau keluar, aku gak iklas kalau kecantikan kamu di pandang sama orang lain." ucap Firdaus mengecup pipi Safira agak lama.

"Iya habib ganteng, udah ihh lama banget sih nanti ketinggalan baru tau." ucapnya merajuk mungkin pipinya saat ini sudah merah.

"Yaudah iya," ucapnya melepas c!uman nya. "Kamu cantik banget ya humaira." ucap Firdaus berbisik di telinga Safira.

"Ihh habib apaan sih! Udah sana lah, hus hus." ucap Safira mengusir.

"Iya humaira ku." ucapnya dan berlalu pergi menyusul RaZar yang mungkin sudah sampai di lantai bawah.

***

Safira dan dua anak nya itu akan pulang kerumah. Firdaus tidak ikut pulang karna dia aja jadwal ngoprasi, alhasil ia tak bisa ikut pulang. Dalam perjalanan, anak LAVESKAR (Lavender dan Alaskar) setia mengawal.

"Ummi, pingin beli es itu." ucap Bizar menunjuk tukang es yang berjualan di pinggir jalan.

"Yaudah kita beli yah." ucap Safira berbelok ke arah tukang penjual es.

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang