38 |•GBKDT🐛•|

950 77 1
                                    

♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡

Assalamu'alaikum

HAPPY READING...






"Ya Allah, Zahra gak mau nikah sama tu laki laki, masa Allah tega sih ngasih Zahra laki laki kayak gitu! Zahra kan mau nya tuh yang bersarung ya Allah, masa di kasih anak motor sih." ucap Zahra lesu dia masih berada di taman belakang rumah.

"Gak bisa di biarin nih! Perjodohan ini harus di batalin, enak aja mau jodohin aku sama tu anak ngeselin. Tapi gimana caranya yah?" ucap Zahra ngedumel dan berfikir.

"Ahaa, mbak Safira, iya mbak Safira pasti bisa bantu. Tapi, akh coba aja dulu deh semoga aja berhasil." ucap Zahra menemukan ide. Saat Zahra ingin bangkit dari duduknya, tiba tiba Safira datang.

"Dek, kamu ngapain disini? Abi nyuruh mbak untuk menyusul mu dek, masa calon suami kamu disana kamu disini," ucap Safira menasehati.

"Mbak Safira!" ucap Zahra kaget. "Sejak kapan mbak di situ?" tanya Zahra was was.

"Baru aja dek, kamu kenapa disini sendiri?" tanya Safira sambil duduk di sebelah Zahra. Usus rusa? Entah lah mungkin dia sudah melupakannya hihi.

"Mbak, aku gak mau di jodohin. Tolongin aku dong mbak, buat bujuk abi agar membatalkan perjodohan ini," ucap Zahra memohon sambil menggenggam tangan Safira.

"Maaf dek, mbak gak bisa karna perjodohan ini udah di tentukan dari dulu, tapi adek percaya deh laki laki itu baik kok, dia juga faham agama loh hampir sama dengan mas mu." ucap Zahra menjelaskan. "Adek jangan mengambil keputusan sepihak dek, ingat abi gak mungkin ngambil keputusan tanpa ada unsur yang di benar kan, jadi kamu percaya sama abi dan juga Allah. Pasti Allah bakalan ngasih yang terbaik kok buat kamu." ucap Safira menasihati dan tersenyum simpul di balik cadar nya.

"Hem, tapi mbak,,," ucap Zahra teerjeda dan sambil menunduk.

"Dek, serahin semua sama Allah, lagipula mas mu kalau dia tau laki laki yang akan di jodohkan dengan kamu itu orang jahat ataupun kasar pasti dia sudah menolak mentah mentah lamaran dari pria itu." ucap Safira sambil memegang dagu Zahra agar menatapnya.

"Kamu jalani aja dulu yah, kamu Terima lamarannya kamu Terima perjodohan ini dengan niat Lillah, pasti semua akan indah." ucap Safira memeluk Zahra, Zahra pun membalas pelukan mbak nya dan menumpahkan semua tangisannya.

Tanpa mereka sadari sedari tadi Firdaus mendengar perkataan mereka, ia tersenyum simpul dengan ke akraban 2 wanita yang ia cintai.

"Ehem!" ucap Firdaus mengagetkan.

"Ehh habib, sejak kapan di situ?" tanya Safira.

"Mungkin semenjak kamu duduk di sebelah Zahra," ucap Firdaus enteng. "Masuk! ngapain masih di sini, lagi ada tamu tuh di hargai tamunya jangan main pergi pergi aja gak baik, utamakan adab baru ilmu," ucap Firdaus menasihati namun dengan nada dingin.

"Kita masuk yuk dek," ucap Safira lembut dan jalan menuju ruang keluarga dimna tamu berada.

Sebelum masuk ke dalam rumah, tangan Safira di tarik oleh Firdaus.

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang