35 |•GBKDT🐛•|

1K 35 1
                                    




♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡




🍒SELAMAT MEMBACA🍒



Kini 4 calon bidadari surga, amiin (semoga yang baca cerita ini juga termasuk ke dalam golongan penghuni surga aamiin).

Kini mereka sudah kembali dari kebun belakang. "Huh, capek banget ya Allah," ucap Safira lelah dan duduk di kursi yang ada di belakang rumah.

"Mbak, mbak capek banget yah? Mbak lebih baik istirahat aja deh mbak biar kami yang akan membereskan semua buah buahan yang udah kita bawa tadi." ucap Zahra panjang lebar.

"Iya bener tu Ra, lebih baik kamu istirahat aja gih," ucap Riani.

"Iyah, mbak lebih baik mbak istirahat aja," ucap Saudah yang sudah akrab dengan ke tiganya. Semenjak mereka di kebun tadi Safira selalu mengajak Saudah ngobrol, hal itu di lakukan agar tak ada kecanggungan di antara mereka.

Saudah di panggil oleh mereka dengan sebutan (Aidah) dan nama itu yang memberi ada Safira><

"Yaudah, kalau begitu aku istirahat duluan yah, sebentar lagi juga mau ashar tuh," ucap Safira beranjak dari tempat duduknya.

"Iya mbak."
"Iya Ra."
Ucap mereka semua serentak.

Kini Safira telah sampai di dalam kamarnya, ia segera membersihkan tubuhnya dan membaringkan tubuhnya di kasur.

Sudah 5 menit ia berusaha memejamkan matanya namun tak kunjung tidur, "habib kok belum pulang yah? Tumben banget, Gak ada ngabarin aku juga, ngeselin banget sih!" ucap Safira kesel.

"Aku telepon aja deh, daripada kepikiran terus," ucap Safira pada dirinya sendiri.

Disisi lain, Firdaus tengah duduk di bangku khusus untuk satu orang. "Untuk nanti malam persiapkan bahwa semua nya lancar, jangan sampai ada kejanggalan apapun, motor persiapkan dengan semaksimal mungkin, awas aja kalau ada yang berani macam macam!!" ucap Firdaus menggelegar di seluruh ruangan dan pastinya dengan tatapan menyeramkan, anggotanya hanya diam dan menunduk saja.

"Reza! Kalau ada yang berkhianat di antara kita semua, pastikan dia hanya tinggal nama saja!" ucap Firdaus sadis.

"Baik bos!" ucap Reza tak kala sadis.

"Pastikan kita menang!! KALIAN SEMUA FAHAM!" ucap Firdaus kuat.

"Faham bos," ucap mereka semua bersamaan.

"Satu lag--" baru saja Firdaus ingin menyampaikan sesuatu, tiba tiba HP nya berdering.

Ia segera melihat siapa yang berani beraninya menggangu meeting nya hari ini, saat ia melihat ke arah HP nya, ia bukan marah malahan tersenyum membuat anggota yang melihat nya bergidik ngeri.

"Rapat kita tutup, kalian boleh pergi!" ucap Firdaus tegas dan semua anggota nya pun pergi dari Ruangan yang luas itu.

"Ihh, lama banget sih ngangkat nya, kesel deh! Bete! Bete! Bete! Habib ngeselin banget sih!" ucap Safira ngedumel dan ia ingin mematikan telepon yang belum di angkat sama sekali oleh orang nya, saat ia ingin memecat tombol nya tiba tiba Firdaus sudah mengangkat telpon dari nya.

"Kenapa sayang?" tanya Firdaus lembut.

"HABIB NGESELIN BANGET SIH, TAU GAK SIH KALAU AKU TUH KHAWATIR SAMA HABIB, KENAPA KALAU LEMBUR GAK BILANG HAA?! LAGIPULA GAK BIASANYA LEMBUR BEGINI?! Udah di telepon lama banget ngangkat nya! Bikin gak mood!" ucap Safira berteriak dan pastinya sangat kesel.

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang