16 |•GBKDT🐛•|

1.6K 52 0
                                    


♡بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ♡





°°°


"Fir, tunggu!" ucap Reza sedikit berteriak.

"Ck! Apa lagi sih, istri gue sedang dalam bahaya!" sentak Firdaus.

"Ya gue tau, emngnya lu tau kemana istri lu di bawa?" tanya Reza.

"Ya, engga sih! Tapi gue akan terus berusaha," ucap Firdaus sambil terus berjalan.

"Tunggu Fir!" ujar Reza sambil mencekal tangan Firdaus agar tak pergi. Karna ia tau, kalau Firdaus pergi sendirian itu sangat berbahaya.

"CK! APA APAAN SIH LU. ISTRI GUE DALAM BAHAYA!! LEPASIN TANGAN GUE!!" sentak Firdaus lantang dengan muka yang memerah dan tangan yang terkepal kuat.

"Gue tau, kalau lu panik. Tapi lu duduk dulu, kita cari istri lu sama-sama."

Dengan langkah malas, Firdaus duduk kembali ke tempat duduknya.

"Kalian semua, cari tau tentang Ibu Bos, cari ke semua penjuru di kota ini. Bila perlu keluar kota!!" Ucap Dimas memerintahkan yang lainnya.

"Rey, lu cari informasi tentang keberadaan Safira, lu lacak di mana dia berada," perintah Reza pada Reyhan.

"Fir! Lu tenang dulu, jangan gegabah," ucap Reza menasehatinya.

Seketika Firdaus teringat akan sesuatu hal. Segera ia mengambil benda pipih yang ada di dalam saku jaketnya.

Firdaus segera melacak, di mana keberadaan istrinya itu. Sebenarnya Firdaus telah memasangkan GPS di HP Safira. Karna ia panik, jadi dia tak teringat akan hal itu.

Setelah menemukan di mana keberadaan istrinya itu, ia langsung berlari keluar menuju mobilnya.

"FIR! LU MAU KEMANA?!!" tanya Reza berteriak keras.

Tanpa berfikir panjang, Reza dan yang lainnya berlari mengejar Firdaus dan mengikutinya dari belakang.




︻̷┻̿═━一-



Kini mereka telah sampai di tempat, yang sangat sepi. Mereka telah berada di hutan yang jauh dari perkampungan ataupun kota. Firdaus langsung menyusuri tempat itu dan menemukan sebuah gedung, yang terlihat sangat tua.

***

Safira terbangun dari tidurnya. Ia memegangi kepalanya yang pusing.

"Awsh, aku di mana?"  ucap nya dengan suara lirih.

"Kamu sudah bangun sayang." ucap seorang laki-laki di depannya.

"Kamu siapa!"

"Tenang lah, kamu aman bersamaku." ucap laki-laki itu sambil menampilkan senyum smirik nya. "Mungkin, kita akan bermain sebentar," sambungnya dan berjalan mendekat ke arah wanita malang itu.

"Jangan mendekat!"

"Tenanglah baby. Aku hanya ingin melihat wajahmu saja."

"Apa salah ku!"

"Kamu tidak ada salah sayang."

"Ku mohon lepaskan aku," mohon nya dengan isakan tangis.

Laki-laki itu semangkin mendekat dan ingin melepas cadar Safira.

"Jangan, ku mohon, Jangan lakukan itu!" ujar Safira berteriak.

Disisi lain Firdaus dan teman-temannya sedang melawan penjaga gedung tersebut, yang kemungkinan besar adalah orang suruhan dari pria misterius itu.

Laki-laki itu semangkin mendekat ke arah Safira, dan ia langsung memegang ujung tali cadar nya.

"Ku mohon jangan!!" teriaknya memohon dengan isakan tangis yang semakin kuat.

Ucapan permohonan dan tangisan Safira di abaikan oleh peria itu ia langsung menarik cadar nya. Hingga terlepas kain suci itu, dan menampilkan wajah mulus nan indah itu.

'Wow, cantik sekali, aku seperti melihat bidadari surga,' ucap laki-laki itu dalam hati.

Safira hanya bisa menangis dan terus menangis, hancur sudah pertahannanya, mahkotanya yang hanya ia perlihatkan kepada suami dan keluarganya.

"Tenang lah sayang, aku tak akan menyakitimu, aku akan selalu menyayangimu." ucap lelaki itu sambil membelai pipi mulus Safira.

"LEPASKAN, TANGAN MENJIJIKAN MU DARI WAJAHKU!!" serkas Safira dengan nada tinggi.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus Safira, hingga mengeluarkan darah di bagian sudut bibirnya.

"Berani, kamu membentak ku baby? Menurut lah, maka kau akan aman bersamaku," jawab pria itu dengan suara yang berat nya.











Kira kira siapa yah??

Gadis Bercadar Kesayangan Dokter Tampan |•END•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang