Gara memasuki apartemen dengan langkah gontai, tubuhnya terasa sangat pegal dan cape mengingat banyak sekali pekerjaan nya di kantor tadi, belum lagi dia harus meeting yang memakan waktu hampir seharian. Hidungnya langsung di sambut dengan aroma sedap yang menyeruak di seluruh ruangan apartemen, pas sekali perutnya sudah sangat lapar sejak tadi minta diisi. Gara berjalan kearah dapur matanya langsung tertuju pada sosok yang tengah sibuk memasak tanpa tahu Gara menghampirinya.
"Masak apa ?" Tanya Gara membuat orang itu melonjak kaget.
"Kak Gara" Pekik Alya dia mengelus-elus dadanya sendiri. Kaget dengan kemunculan Gara yang tiba tiba sudah berada di belakangnya.
"Kenapa?" Tanya Gara tanpa rasa bersalah, ia duduk di meja makan tangannya menopang dagu.
Alya mematikan kompor dan meletakkan masakannya di atas meja.
"Kakak mau makan sekarang?" Tanya Alya yang diangguki Gara, dia sudah sangat lapar jadi dia memutuskan akan makan dulu baru membersihkan diri.
Alya mengambil piring dan mengisinya kemudian diberikan pada Gara, tentu Gara mengambil nya dengan antusias mengingat masakan Alya juga sangat enak. Lupakan dia yang dulu gengsi mengakui masakan Alya dengan menyebut masakannya biasa saja.
"Kamu gak makan ?" Tanya Gara setelah melihat Alya yang beranjak kearah nakas.
"Enggak dulu kak, Alya harus bikin susu dulu buat Azril takutnya nanti pas bangun dia lapar" jelas Alya yang diangguki oleh Gara.
"Makan dulu, nanti susunya biar aku yang buat" sela Gara sambil mengunyah makanannya. Kemudian laki laki itu mendekat kearah Alya.
"Tanggung kak " tolak Alya hendak menuangkan air kedalam botol susu Azril namun Gara lebih dulu mencegah Alya dia menarik tangan Alya untuk duduk.
"Makan dulu, kalau Azril udah bangun entar repot" Kekeh Gara sambil memberikan piring yang sudah berisi nasi dan lauk pauk yang sebelumnya telah dia siapkan.
Dengan pasrah Alya memakan makanan itu, sesekali dia melirik Gara yang juga tengah makan dengan lahap. Alya mengembangkan senyumnya melihat itu, jika dulu Gara selalu makan dengan ogah-ogahan masakannya sekarang tidak.
"Kenapa ?" Tanya Gara sadar jika dirinya terus ditatap.
Uhuk~uhuk ~
Alya gelagapan dia ketahuan, makanan yang belum sepenuhnya dikunyah itu membuat dia tersedak dengan cepat Gara memberikan air minum pada Alya bahkan ia mengusap punggung Alya tanpa sadar.
"Ck kalau makan itu hati hati, jadi kaya gini kan " omel Gara membuat Alya mempoutkan bibirnya merasa bersalah. Wajah Alya memerah akibat efek dari tersedak tadi.
"Maaf Alya tadi kaget " jelas Alya setelah merasa tenggorokannya sudah lebih baik.
"Emang lihatin apa sih, aku tahu aku ganteng " ucap Gara membuat Alya cengo, dia baru sadar kalau Gara yang selalu menunjukkan sikap dingin memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Padahal dirinya masih belum percaya bahwa Gara sudah berubah menjadi baik dan perhatian padanya beberapa hari ini, malah tambah lagi dia tahu sifat Gara lainnya. Alya merasa bahagia sekarang dia percaya Gara benar benar telah berubah.
"Enggak kok " Alya malu sendiri karena Gara memergoki dirinya.
"Nanti malam kita jalan jalan " Kata Gara membuat Alya kembali menatap Gara.
"Kemana kak ?" Tanya Alya penasaran tumben sekali Gara mengajaknya jalan jalan, hari ini padahal bukan hari Minggu.
"Kita kencan " jawab Gara santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mom
General FictionAlya terpaksa harus menggantikan Anya sang kakak untuk menikah dengan Gara, orang yang tidak pernah di kenal nya atau bahkan mengenal wajahnya. Permasalahan Alya bukan hanya disitu saja tapi Alya harus dihadapkan dengan situasi yang tak pernah terl...