Pagi pagi sekali Gara sudah sampai di rumah mamahnya, dia sengaja datang pagi pagi seperti ini untuk menyelesaikan masalahnya dengan Alya semalam. Gara akui dirinya salah karena terbawa emosi dan dia juga mengerti Alya pasti salah paham. Semua ini salah Natasya yang muncul tiba tiba dan mengaku dirinya masih istrinya.
Gara berjalan ke arah kamarnya, di bukanya pintu itu dengan pelan ekor matanya dapat melihat dua sosok yang masih tertidur pulas. Gara menghampirinya kemudian duduk di tepi ranjang dan dia mendapati kalau Azril sepertinya sudah bangun dan tengah sibuk memainkan rambut Alya yang tergerai.
"Jagoan papah udah bangun nih " Kata Gara pelan terkesan berbisik karena tak mau membuat Alya terganggu.
Azril tertawa melihat Gara bahkan kedua kakinya di hentak hentakan. Celotehan keluar dari mulutnya.
Pa ...pa...pa...
Gara tersenyum kemudian mengangkat tubuh Azril ke gendongannya. "Jagoan papah kangen ya sama papah, kita akan pulang nanti ya tunggu mamah bangun dulu " Kata Gara sambil membawa Azril bermain.
Mendengar kebisingan Alya menggeliat pelan merasa terusik, perlahan iris matanya terbuka mengerjapkan nya beberapa kali menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke Indra penglihatannya.
Alya mengedarkan pandangannya matanya tertuju pada Gara yang tengah berdiri menggendong Azril di depan jendela kamarnya. Alya terkejut ia langsung duduk.
"Loh udah bangun ?" Tanya Gara setelah mendapati Alya yang terduduk di ranjang. Gara menghampiri Alya dan meletakkan Azril di pangkuannya.
Alya hanya mengangguk tanpa menjawab Gara. Dirinya menunduk tak berkata sepatah pun. Gara menarik nafas pelan.
"Maaf " Lirih Gara, Alya mendongak menatap Gara namun tak bersuara.
"Untuk yang semalam, aku tak bermaksud seperti itu. Sebenarnya kami sudah tak memiliki hubungan apapun. Kami sudah bercerai" Jelas Gara.
Alya yang baru saja bangun masih diam berusaha mencerna ucapan Gara barusan, dia masih bingung kemana sebenarnya arah pembicaraan Gara ini. Setelah beberapa saat Alya baru ingat semalam dia pergi dari apartemen setelah Gara membentaknya, ah dia masih kecewa dengan Gara jadi dia memilih diam.
"Natasya dia bukan istri aku lagi " Jelas Gara lagi. Alya mendongak menatap Gara ada rasa lega di hatinya namun dia juga masih heran kenapa Gara bisa tahu dirinya ada disini bukannya semalam dia tak memberi tahu dia pulang kesini ?
"Mamah yang bilang kamu nginap disini " Jelas Gara seolah mengerti kebingungan Alya.
semalam setelah kepergian Alya Gara berusaha mencari keberadaan Alya bahkan dirinya sampai menelpon Alya beberapa kali, namun harapannya putus karena Alya tak membawa benda penting itu. Setelah lelah mencari akhirnya Gara baru sadar kalau Alya mungkin pulang ke rumah orangtuanya atau ke rumah Dany.
Hal pertama yang Gara lakukan adalah menghubungi Dany namun Dany tak menjawab panggilannya, baru saja Gara akan menghubungi Sandra, namun panggilan dari mamahnya itu sudah tertera dilayar ponselnya.
"Hallo mah " Jawab Gara segera mungkin.
"Kamu jangan mencari Alya dia berada disini, mamah tahu kamu ada masalah sama Alya. Besok kamu kesini jemput dia selesaikan masalah mu dengan baik " Kata Sandra panjang lebar tak memberi kesempatan untuk Gara berbicara.
"Mamah sudah bilang kan jangan sampai kamu menyakiti atau membuat Alya menangis. Alya itu anak baik dan kamu sudah dewasa Gara" Omel Sandra seakan geram dengan sikap anaknya itu.
"Ia mah, besok Gara ke sana " Potong Gara sebelum Sandra semakin menjadi-jadi mengomelinya.
"Awas saja kalau sampai kamu gak kesini, mamah gak akan kasih kamu izin ketemu Azril" Ancam Sandra membuat Gara menghela nafasnya.
"Iya, mah Gara besok ke sana " ulang Gara lagi.
Kemudian sambungan telpon ditutup secara sepihak oleh Sandra. Gara memandangi layar ponselnya nanar dengan sikap mamahnya jika tengah ngambek seperti ini. Namun disisi lain dia merasa lega karena Alya ada disana dia hanya merasa bersalah jika Alya pergi entah kemana.
"Kamu mau sarapan sekarang ? Biar aku ambilkan" tanya sekaligus tawar dari Gara.
Namun perempuan dihadapannya ini tak memberikan respon apapun dia hanya beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi tanpa menoleh ke arah Gara sedikit pun.Gara menyergit heran dengan sikap Alya saat ini. Apa dirinya salah padahal dirinya sudah meminta maaf.
"Kenapa dengan mamah mu ?" Tanya Gara pada Azril namun Azril hanya melihat Gara.
Beberapa menit kemudian Alya keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih segar Gara yang tengah duduk sambil bermain dengan Azril berdiri dan menghampiri Alya.
Di raihnya tangan Alya itu dan digiringnya untuk duduk di sofa.Alya sedikit memberontak agar Gara melepaskan tangannya.
"Duduk disini dulu, aku akan menjelaskan semuanya" Perintah Gara. Mau tak mau Alya duduk dengan Gara berjongkok didepannya.
"Dengar Natasya itu memang ibu dari Azril tapi dia bukan lagi istri aku, aku dan dia sudah bercerai sejak 3 bulan setelah melahirkan Azril. Yang kemarin dia katakan itu tidak benar" jelas Gara berusaha agar Alya tak marah lagi padanya.
Alya memandang Gara lurus, dia lega jika dirinya bukanlah istri kedua seperti yang dia pikirkan. Namun untuk sekarang dia masih kecewa dengan sikap Gara. Mendiaminya mungkin pilihan Alya sekarang.
"Mungkin mejelaskan sekarang sedikit terlambat, namun mulai sekarang aku akan lebih terbuka. Jadi untuk yang semalam aku benar-benar minta maaf" ucap Gara tulus.
Gara menghela nafas respon Alya masih sama. "Ok kalau kamu masih marah gak papa, tapi aku kesini untuk menjemput kamu pulang" Jelas Gara akhirnya.
"Kita tak bisa terus seperti ini, aku tahu disini mungkin aku yang kurang dewasa, tapi aku mohon kamu mau bekerja sama "
"Mau kemana?" Tanya Gara karena Alya tiba tiba bangkit.
"Dapur " jawab Alya singkat.
Gara hanya mengangguk " nanti pulang nya agak siangan " jelas Gara lagi sebelum Alya hilang dibalik pintu.
****
Alya membuka pintu kamar perlahan namun segera mempercepat langkah kakinya ketika mendengar kegaduhan dari kamar mandi. Ia membuka pintu cepat dan didapatinya Gara yang tengah memandikan Azril dengan heboh bagaimana tidak Azril yang merengek, meronta karena tak mau mandi dan Gara yang sudah basah kuyup seperti sudah mandi. Alya menggeleng pelan menyaksikan kegaduhan ini. Ia segera berjalan menghampiri Gara untuk mengambil alih Azril.
"Biar Alya saja, kak Gara mandi gih entar masuk angin " Kata Alya tiba tiba membuat Gara segera menengok ke arah Alya.
"Loh bukannya tadi ke dapur ?" Tanya Gara.
"Ini udah lama kak, sini biar sama Alya kasihan Azril nya " Kata Alya sebelum Gara banyak bertanya.
Gara segera menyingkir mempersilahkan Alya mengambil Alih Azril, ia tak keluar atau mandi dia memperhatikan Alya yang sangat cekatan memandikan Azril. Gara heran padahal Alya belum mempunyai anak tapi melihatnya seperti ini membuat siapa saja akan berpikir kalau Alya memang benar-benar ibu dari Azril. Gara yang sibuk dengan pikirannya tak menyadari bahwa Alya sejak tadi sudah selesai memandikan Azril bahkan sekarang dia tengah memandang Gara heran karena sejak tadi dia tak beranjak dari tempatnya bahkan ketika Alya memanggilnya dia tak memberi respon.
"Kak Gara, awas Alya mau lewat "
Alya menghembuskan nafasnya pelan, ia segera menyenggol Gara dengan pelan karena menghalangi jalannya. Ia tak bisa menepuk atau menyentuh Gara karena tangannya yang memeluk Azril.
Gara terkesiap " kenapa ?" Tanya Gara linglung.
"Awas Alya mau lewat " ulang Alya lagi. Gara segera menyingkir memberi Alya jalan.
Alya lagi lagi menggeleng melihat kelakuan Gara yang cukup aneh pagi ini.
Sadar dirinya seperti orang bodoh Gara segera menutup pintu dan pergi mandi untuk kedua kalinya karena ulah Azril yang tadi sempat memberontak saat mandi.______________________________________
Selamat membaca semoga suka ya, maaf baru update sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mom
General FictionAlya terpaksa harus menggantikan Anya sang kakak untuk menikah dengan Gara, orang yang tidak pernah di kenal nya atau bahkan mengenal wajahnya. Permasalahan Alya bukan hanya disitu saja tapi Alya harus dihadapkan dengan situasi yang tak pernah terl...