Hi semua aku baru update lagi nih, setelah berminggu-minggu gak update gara gara sibuk. Mikir wkwkwk.
Happy reading semoga suka ya.
Maaf kalau ceritanya gak sesuai ekspektasi kalian. Kalau ada typo tolong tandai ya.Sebelumnya happy New year 🎆🎆🎆 and Happy reading
-Encinese
*****
"Kak Gara berhenti " Teriak Alya yang sudah sangat kesal dengan Gara. Bagaimana tidak sejak tadi Gara terus menggoda Azril yang tengah tertidur, hal itu lah membuat Alya terus menggerutu sejak tadi. Sementara Gara tidak menggubris Alya dia malah semakin gencar menggoda Azril, mau bagaimana lagi dia hanya memiliki waktu seharian ini untuk menghabiskan waktu bersama Azril karena besok dia harus berangkat ke Palembang untuk rencana anak cabang perusahaannya.
"Kak Gara, nanti Azril nangis loh " Kata Alya lagi, namun Gara lagi lagi pura pura tak mendengarnya.
Alya menghembuskan nafasnya pelan, dia berjalan keluar dari kamar meninggalkan Gara yang masih sibuk mengganggu Azril dengan menghujaninya ciuman.
Gara menyadari Alya keluar kamar dengan segera menoleh ke arah pintu, ia mengringis menyadari Alya tengah marah sekarang. Gara segera menghentikan kegiatannya dan segera beranjak menyusul Alya.
Alya mendudukkan dirinya di kursi, mulutnya tak berhenti mendumal mengingat kelakuan Gara yang tak mendengarkan dirinya.
"Marah ?" Tanya Gara dari arah belakang kemudian duduk disebelah Alya.
Alya tak menjawab dia malah mengambil remote TV dan menyalakannya.
"Jangan marah dong " Bujuk Gara, ia meraih remote dari tangan Alya kemudian memaksa Alya untuk menghadap ke arah dirinya.
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama Azril, tapi dia malah tidur " Adu Gara mencoba menjelaskan.
"Tapi gak gitu juga kak, kasihan Azrilnya dia baru tidur " Bantah Alya.
"Ia aku salah " Jawab Gara akhirnya.
"Nanti kalau Azril udah bangun kakak boleh main sepuasnya, kalau sekarang jangan dulu " Kata Alya final, ia mengambil remote yang berada ditangan Gara dan mencari siaran Tv yang disukainya. Sementara Gara dia hanya melihat Alya dalam kemudian ia kembali memutar tubuh Alya untuk kembali memperhatikan dirinya.
"Aku besok mau ke Palembang loh, kok kamu biasa aja?" Tanya Gara, sebenarnya sejak tadi dia ingin melihat respon Alya atas kepergiannya. Gara sedikit berharap Alya menahannya namun yang dia dapat hanya respon biasa saja, kecewa? Bisa dibilang ia atau juga tidak entahlah perasaannya gak bisa ditebak.
"Alya harus gimana emang kak ?" Tanya Alya balik. Wajah polosnya membuat Gara kikuk sendiri.
Gara menggaruk kepalanya bingung harus menjawab apa.
"Em..." Gara mencoba berpikir apa yang harus ia katakan pada Alya.
Alya juga menunggu jawaban apa yang akan Gara katakan. Namun belum juga mendengar jawaban Gara pintu apartemen tiba-tiba berbunyi, Alya segera bangkit mendahului Gara yang hendak berdiri untuk membuka pintu.
Bel apartemen terus berbunyi tak sabaran Alya semakin mempercepat langkahnya sementara Gara dia juga bangkit menyusul penasaran siapa pelaku tak sabaran itu.
Sebelum membuka pintu Alya melihat ke monitor tetapi hanya menampilkan punggung seseorang berjaket hitam, Alya melirik Gara yang berada disampingnya meminta persetujuan untuk membuka pintu. Gara mengangguk ia menggenggam tangan Alya cukup erat berjaga jaga takut terjadi apa apa. Sementara Alya melirik Gara heran dengan yang di lakukannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mom
Aktuelle LiteraturAlya terpaksa harus menggantikan Anya sang kakak untuk menikah dengan Gara, orang yang tidak pernah di kenal nya atau bahkan mengenal wajahnya. Permasalahan Alya bukan hanya disitu saja tapi Alya harus dihadapkan dengan situasi yang tak pernah terl...