Bolehkah Sedikit berharap ?

7.2K 240 0
                                    

Sudah seminggu dari kejadian Gara yang tak sengaja mencium Alya, Gara selalu menyibukkan dirinya dia tidak kembali ke rumah dan memilih untuk tinggal di apartemen dekat kantornya. Alya yang merasa jika Gara menghindari nya selama ini membuat perasaanya kalut, terlebih dia merasa bersalah karena dia sudah menempatkan Gara pada posisi itu.

Alya mengecek handphone nya beberapa kali, memastikan tahu tahu Gara menghubunginya. Namun tidak ada notice satu pun yang masuk. Alya berjalan perlahan menghampiri Azril yang kini sedang tertidur dia mengelus rambut Azril perlahan dan menatap nya sendu. Hanya Azril yang selalu menemani selama ini, keluarga Gara sangat sibuk dengan pekerjaan nya diluar kota. Tanpa sadar Alya terlarut dalam pikirannya.

"Jika saja kak Anya yang menikah dengan kak Gara, apa yang sedang aku lakukan sekarang?"

"Apa kak Gara masih marah ya ?"

"Kenapa dia gak nelpon?"

"Apa aku minta maaf lebih dulu?"

"Tapi apa kak Gara akan mau ?"

"Apa yang harus aku lakukan?"

Tangis Azril pecah menarik kembali kesadaran Alya dari lamunannya, Alya segera memeluk Azril untuk menenangkan nya, mengambil susu dan memberikan nya. Di cek nya suhu tubuh Azril sedikit panas, Alya segera mengambil kompres dan mengompres nya. Azril perlahan tenang dan kembali tidur. Alya menghembuskan nafasnya lega dia takut Azril kenapa-kenapa.

"Sehat sehat ya sayang, jangan sakit." Bisik Alya, dia menatap Azril sendu hatinya terasa sangat sakit melihat Azril yang kurang sehat, Dia sudah sangat sayang kepada bayi dihadapan nya ini.

Azril menggeliat gelisah suhu tubuhnya semakin panas dan menangis tak kunjung berhenti,Alya terus menggendong Azril cukup lama.

Tanpa terasa dua Jam telah berlalu namun Azril terus saja merengek. Alya mengecek suhu tubuh nya lagi dia sangat panik termometer di tangannya menunjukan angka yang sangat tinggi, dia segera berlari dengan Azril di dekapannya.

Alya keluar tanpa membawa apa pun dia hanya membawa tas berisi perlengkapan Azril. buru buru menghampiri pak Nus supir yang selalu mengantar jemput nya.

"Pak Azril sakit kita ke rumah sakit sekarang" Kata Alya panik.

Pak Nus yang sedang ngopi ikutan panik dan segara mengantar Alya.

"Ayo neng "

Alya tak henti-hentinya mendekap Azril sambil meminta maaf kepada Azril karena dia membuat Azril kesakitan. Mobil tepat berhenti di Rumah sakit Harapan indah Alya segera berlari ke IGD secepat mungkin meninggalkan pak Nus yang sedang memarkir mobilnya.

****

Gara memijat pelipisnya beberapa kali. Kepala nya sangat sakit sudah beberapa hari ini dia tidak tidur, dia sangat sibuk. Tubuhnya terasa sangat lemas matanya perlahan lahan kabur dia menyandarkan dirinya di kursi.

Aldo yang sejak tadi selalu berada di sisinya berdecak sebal. Sudah beberapa kali dia mengingatkan Gara agar beristirahat dan pulang, namun beoan nya hanya di anggap angin lalu oleh Gara.

"Gar gua udah ingetin lo ya, lo itu harus pulang inget bini ama anak di rumah" Kata Aldo mulai kesal.

"Hemm" hanya jawaban itu yang keluar dari mulut Gara.

"Dari tadi jawab nya hemmmm mulu, lagi sariawan lo Gar, inget lo itu udah punya bini masa mau dianggurin mulu. Tar lama lama gua sikat tuh bini lo, kalau di pikir pikir cakep juga bini lo " Ucap Aldo sengaja memanas manasi Gara, siapa tahu Gara berubah pikiran dan segera balik dari kantor. Dia udah capek sejak tadi pagi hanya melihat berkas berkas yang menumpuk dan semakin menumpuk.

Little MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang