Gak mau pisah

4.5K 145 12
                                    

Gara melambaikan tangannya kearah Alya dan juga Azril yang sekarang juga tengah melambai dengan bantuan Alya, seperti yang sudah dijadwalkan hari ini dirinya akan berangkat ke Palembang. Jika saja urusan disana tidak terlalu penting, mungkin Gara akan dengan senang hati menundanya. Ah rasanya Gara saat ini sangat lesu dirinya tak rela harus berpisah dari istri kecilnya itu.

"Kak hati hati ya " Ucap  Alya, sambil tersenyum.

Gara juga ikut tersenyum meskipun sedikit kecewa karena beberapa minggu kedepan dirinya tidak bisa bertemu dengan mereka. Niatnya semalam dia akan membawa Alya dan juga Azril namun rencananya gagal gara gara Sandra tiba tiba datang ke apartemennya dan memberi wejangan kalau Alya hari ini harus kerumah sang mamah.

Padahal semalam Gara sudah bersikeras memberi pengertian kepada mamahnya itu, tapi yang ada dirinya hanya kena omel dari Sandra. Yah dan sekarang dirinya masih merasa dongkol dengan sang mamah tapi mau tak mau dirinya harus  mengiyakan, jika tidak bukannya cepet beres malah akan semakin menjadi besar.

"Kamu yakin gak ikut ?" Tanya Gara memastikan siapa tahu Alya berubah pikiran.

Alya tersenyum dan menggeleng " enggak kak, kasihan juga Azril entar kecapean. Mamah juga bilangkan aku harus kesana kasihan kalau enggak" Kata Alya, meyakinkan Gara bahwa dirinya bener bener tidak ikut.

Padahal Alya sudah menjawab pertanyaan itu dari tadi pagi, entah sudah yang ke berapa kalinya kali ini.  Bagiamana tidak, sejak bangun tidur sampai Alya membantu menyiapkan pakaian dan kebutuhan Gara tadi, dirinya selalu saja ditanya hal yang sama oleh Gara tentang dirinya mau ikut atau tidak. Alya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan Gara itu

Gara memajukan bibirnya beberapa Senti seolah memberi tahu kepada Alya bahwa dirinya merasa kecewa, namun bukannya ditanggapi rasa menyesal oleh Alya malah suara kekehan yang ia dapat.

"Kenapa ketawa?" Tanya Gara sedikit tak terima.

Alya menggeleng masih dengan tawanya. " Kakak ngambeknya jelek banget" ceplos Alya membuat Gara mendatarkan wajahnya dan diam sambil bersidekap dada memandang Alya.

Alya yang merasa Gara tak suka segara merapatkan bibirnya dan menatap Gara takut takut.

" Bodoh, kak Gara jadi marah kan "  Gerutu Alya meruntuki dirinya.

Gara berjalan sedikit mendekat membuat Alya sedikit was was, dia hanya diam mematung begitu juga Azril hanya menatap Gara lekat, bingung dengan semua yang terjadi.

Gara meraih pinggang Alya dan menariknya mengikis jarak antar mereka, sangat rapat sehingga Azril yang berada di tengah-tengah mereka sedikit terhimpit dengan badan Gara yang lebar dan juga besar. Alya menelan ludahnya, jujur ia sangat gugup dan juga sedikit ada rasa takut dengan Gara, gugup karena posisi mereka yang sangat berdekatan. Bahkan Alya bisa merasakan hangatnya deru nafas Gara di wajahnya, dan juga takut kalau kalau Gara marah karena ucapannya tadi.

"Tadi bilang apa, Hmm?" Tanya Gara, sambil mengusap Surai lembut Alya dengan tangan satunya yang bebas.

Degg...

Jantung Alya semakin gak karuan, rona wajahnya semakin bertambah, Efek Gara benar benar sebesar ini baginya.

"Bilang apa sayang ?" Tanya Gara lagi.

Alya kelabakan dia sedang dilanda gugup yang berkali kali lipat.

"Em, em " Bukannya menjawab Alya hanya membeo gak jelas.

"Jangan gitu lagi ya " kata Gara, mencubit hidung Alya pelan. Tak lupa dengan senyum yang membuat Alya semakin terpaku saat itu juga. Alya tak bisa untuk tidak terhipnotis oleh pesona Gara, sejak Gara berubah jantung Alya semakin tak dibuat sehat oleh sosok jangkung didepannya itu.

Little MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang