WARNING! Chapter ini mengandung gambar-gambar vulgar yang mungkin saja membuat pembaca tidak nyaman.
Pernahkah kalian rasanya ingin mencekik orang saking kesalnya? Jika iya, itulah yang tengah melanda hyungseok sekarang. Ia ingin mencekik seorang laki laki yang bersurai kuning yang tersenyum sumringah sambil menunjukkan sebuah pakaian laknat padanya
"Ayolah, sayang. Mau ya, ya?"
"Tidak mau. Sudah berapa kali aku mengatakannya kim jungoo, aku tidak mau memakainya!" tolak hyungseok untuk kesekian kalinya pada jungoo
Kalau saja kim jungoo itu bukan suaminya, sudah hyungseok lempar ke luar jendela. Hyungseok bisa mentolerir sifat otaku jungoo, tidak masalah jika suaminya itu mengoleksi manga, action figure atau apalah itu yang berbau otaku. Tidak masalah juga jika suaminya lebih memilih waifu ketimbang dirinya.
Asal, jangan saja ia disuruh melakukan cosplay salah satu waifunya. Ia tidak mau, itu adalah satu pengecualian. Bukan karena ia anti dengan hal hal berbau otaku─bagaimana mungkin anti, suaminya saja otaku─tapi karena jungoo yang selalu memberikannya kostum aneh
Seperti saat ini contohnya, jungoo meminta hyungseok memakai sebuah gaun hitam ketat yang katanya adalah waifu baru jungoo dari sebuah anime yang booming akhir akhir ini
"Ayolah sayang, sekali saja. Aku mau kamu cosplay jadi yor, terus aku jadi loid" ucap jungoo, masih belum menyerah membujuk hyungseok untuk melakukan cosplay
"Tidak! Aku tidak mau!"
"Ini yang terakhir, aku janji"
"Kamu juga mengatakan hal yang sama minggu lalu saat aku cosplay nezuko, dua minggu yang lalu saat aku cosplay yumeko, tiga minggu yang lalu saat aku cosplay marin"
Tidak akan terbuai akan janji manis namun busuk jungoo, hyungseok tidak akan masuk ke perangkap yang sama untuk kesekian kalinya.
"Ya sudah, tidak apa apa"
Hah? Hyungseok menatap kaget jungoo yang menyerah dengan begitu mudahnya. Aneh, biasanya suaminya itu tidak akan menyerah dan terus membujuknya hingga telinganya panas dan berakhir dirinya lah yang menyerah. Tapi, sekarang malah terbalik
Tidak bisa rasanya untuk tidak senang, hyungseok ingin bersorak karena ia tidak jadi memakai pakaian laknat itu
"Yess, begitu dong daritadi"
Beranjak dari sofa, hyungseok pergi ke kamar untuk mengambil ponselnya. Tidak lama, namun saat kembali, ia sudah tidak menemukan jungoo di sofa
"Kemana dia?" monolog hyungseok, mencoba menelpon jungoo yang malah suara operator yang menjawab
Menelpon satu persatu teman jungoo, hyungseok malah mendapatkan jawaban yang mengesalkan seperti
"Suamimu pergi? Waduh, kalau begitu aku ke rumah ya"