「 gimyung x hyungseok 」

7.9K 373 104
                                    

WARNING!! 3,5K words! Cerita ini mungkin akan membuat kalian semua mual. Jadi siapkan tempat.

Kerlap kerlip lampu menghiasi tiap sudut kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerlap kerlip lampu menghiasi tiap sudut kota. Pancarannya cahayanya begitu indah hingga mata tak sanggup alihkan pandangan. Ditemani semilir angin yang lembut menerpa kulit, hyungseok menikmati pemandangan kota paris di malam hari.

"Kenapa tidak masuk?"

Sampai, seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. Menyadarkan hyungseok yang terlalu terbuai oleh keindahan kota paris. Senyum tak bisa terhindarkan kala tahu siapa seseorang yang tengah memeluknya.

Kim gimyung. Laki laki yang beberapa hari yang lalu telah resmi menjadi suaminya setelah 2 tahun menjalin hubungan.

"Ayo masuk, di sini dingin. Nanti kamu sakit,"

"Sebentar lagi,"

Gimyung hanya bisa menurut. Sambil tetap memeluk hyungseok, ia ikut melihat pemandangan kota. Dagunya ia topangkan pada bahu hyungseok, sesekali dikecup atau dihirupnya aroma tubuh hyungseok yang lembut.

"Indah ya," ucap hyungseok, pandangannya masih tertuju pada kota

"Lebih indah kamu,"

"A-apa, apasih!"

Terkekeh pelan dengan reaksi hyungseok, gimyung melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh hyungseok menjadi menghadapnya. Tersenyum melihat hyungseok memalingkan wajah darinya, gimyung dengan tangan besarnya, menangkup wajah hyungseok dan menatapnya lembut.

"Nah kan benar, lebih indah kamu" puji gimyung tanpa mengada ada, hyungseoknya benar benar indah sekarang. Oh, bukan hanya sekarang. Selalu. Hyungseok selalu indah baginya. Katakan ia budak cinta atau semacamnya, tapi pemandangan kota paris sekarang pun kalah indahnya dengan hyungseok.

"Loh, hyungseok??? Kenapa menangis??"

Panik saat hyungseok menangis, gimyung dengan segera membawa hyungseok ke dalam dekapannya. Mengelus punggung lelakinya, memberi sebuah ketenangan dan kenyamanan. Tidak memberi banyak pertanyaan, gimyung memilih tutup mulut hingga hyungseok sendirilah yang berniat bercerita.

"Maaf,"

Setelah 30 menit, itulah kata yang pertama kali hyungseok ucapkan pada gimyung. Kedua tangan meremas baju belakang, memeluk erat gimyung seolah tak ingin laki laki itu pergi.

"Kenapa minta maaf? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun hyungseok"

Suara dan usapan lembut gimyung yang hyungseok dapatkan, justru semakin membuatnya bersalah dan menangis. Cara gimyung menatap, berbicara, menyentuh dan memperlakukannya benar benar membuatnya merasa bersalah. Ya, ia merasa bersalah karena membuat orang sebaik gimyung harus menghabiskan sisa hidup dengannya yang kotor dan hina ini.

Tak pernah satu malam pun terlewat tanpa sebuah pertanyaan. Pantaskan ia bersanding dengan gimyung?

Memang gimyung selalu mengatakan tak masalah dengan masa lalunya dan mau menerimanya apa adanya. Sekalipun dulu sering ia tolak, gimyung tak menyerah dan malah makin bersungguh sungguh.

𝙊𝙪𝙧𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang