Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hyunseong, pagi"
Abaikan sapaan tersebut, hyungseong berjalan menuju kelas. Pagi harinya yang tentram langsung suram akibat orang yang kini berjalan di sampingnya. Mengoceh tiada henti hingga telinganya pengang.
"Apa kamu sudah membuat tugas lee ssaem? Susah sekali, kemarin aku sampai begadang mengerjakannya, untung sempat. Oh iya, katanya ada menu baru loh di kantin, ayo makan bersama nanti saat makan siang"
Kaki hyunseong berhenti melangkah yang otomatis membuat orang yang disampingnya juga berhenti melangkah.
"Diamlah, park hyungseok." dengan nada teramat dingin, hyunseong berkata pada hyungseok agar jangan menganggunya lagi.
Hyungseok terdiam karena nada dan tatapan dingin hyunseong, sebelum senyum jahil hadir di bibirnya
"Tidak mau,"
Sebuah decakan hyunseong keluarkan akan tingkah hyungseok yang tiada lelah mengejarnya. Belum lagi rumah mereka berdekatan, membuat hyungseong seperti tak ada celah untuk bernafas sesaat dari manusia bernama hyungseok. Dari pagi sampai malam, dari membuka mata hingga menutup mata, pemuda park itu selalu ada di sekitarnya. Ia muak, sungguh.
"Terserah kau,"
Melihat hyunseong tak ada niatannya mengusirnya lagi, hyungseok dengan senang hati mengintili hyunseong seperti anak ayam. Sesekali hyungseok menyapa siswa siswi yang dikenalnya.
"Aku ke kelas dulu ya,"
Tak ada balasan dari hyunseong yang sudah berniat ke kelas, hyungseok tersenyum jahil lalu ditariknya hyunseong
Cup
Hyunseong terbelalak, bahkan bisa dikatakan melotot ketika hyungseok mencium pipinya di hadapan banyak siswa siswi. Memegangi bekas ciuman hyungseok di pipinya, hyunseong menghela nafas berat. Mencoba meredam emosinya
Sedangkan si pelaku malah tersenyum tanpa dosa, senang karena rencananya berhasil.
"Park hyungseok." kalau saja tak ingat posisinya berada di koridor dan menjadi pusat perhatian, hyunseong pasti sudah akan menghajar hyungseok.
"Hihihi, wajahmu lucu sekali. Aku ke kelas dulu ya, semangat belajarnya"
Memejamkan matanya, hyunseong mencoba sabar dengan manusia ajaib macam hyungseok.
"Sial, mimpi apa aku semalam? Bisa bisanya dicium monyet," mengusap kasar pipinya, hyunseong berusaha menghilangkan bekas ciuman hyungseok walau itu sia sia
Sementara hyungseok di kelasnya, datang dengan wajah berseri seri
"Kenapa kau? Keliatan senang sekali seperti habis menang lotre 100 juta won," ucap crystal, teman sebangku hyungseok
"Ini bahkan tak sebanding dengan memenangkan lotre 100 juta won,"