「 hangyeol x hyungseok 」

5.4K 313 69
                                    

WARNING! 3.2K words, fingering, rimming, humilation, local dirty words. Author sama sekali tidak ada pengetahuan mengenai dunia kedokteran, segala hal yang ada di dalam cerita ini adalah murni imajinasi dan hasil searching google. Jadi tolong bijaklah menjadi pembaca. Terima kasih.

Menutup laptopnya kasar, hyungseok mengusap kasar wajah dengan keduanya tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menutup laptopnya kasar, hyungseok mengusap kasar wajah dengan keduanya tangannya. Raut wajahnya gusar, matanya kemudian melirik ke bawah setelahnya menghela nafas kasar.

"Bangsat, videonya jelek. Gak bikin ngaceng"

Mengacak rambutnya, hyungseok menjatuhkan dirinya di atas ranjang. Kedua kakinya menendang nendang udara, lampiaskan kesal yang sekarang dirasakannya akibat penyakit yang dideritanya ini.

Impoten. Itulah penyakit yang dideritanya. Sebuah penyakit memalukan bagi para lelaki karena kebanggaanya tidak mau ereksi, membuat orang orang yang mempunyai penyakit ini akan kesuliatan berhubungan seksual. Jangankan berhubungan, memuaskan hasrat seksual dengan cara masturbasi saja tidak akan bisa.

Semua obat sudah hyungseok minum, semua dokter sudah hyungseok kunjungi, namun tak ada satu pun yang berefek besar. Bahkan, hyungseok sudah meminta saran dari kating yang dulu juga pernah terkena kutukan ini.

Si laki laki jepang, kuroda ryuhei. Laki laki pirang mesum yang mestinya sejak awal ia hindari. Bukannya memberi saran, malah ngajak sex. Dasar pengambil kesempatan dalam kesempitan, mana mau ia. Sudah mukanya ketika mengajak sungguh cabul, membuatnya tak tahan layangkan satu tamparan.

Dan sekarang, hyungseok tak tahu harus bagaimana lagi. Penyakitnya ini memalukan, membuatnya tak bisa sembarang menceritakam pada orang orang. Mereka akan mengejeknya, mempermalukan kehidupan kuliahnya, membuat rumor rumor aneh hingga tak akan ada satu pun perempuan yang mau ia ajak kencan.

Malang, sungguh malang nasibnya. Apa akan terus seperti ini sisa hidupnya? Tak bisa merasakan apa itu namanya berhubungan sex?

Mungkin tak kuasa terus memberi cobaan pada hamba-NYA, seorang malaikat penolong datang pada hyungseok. 

"Nih," crystal, sang malaikat penolong bagi hyungseok dan juga salah satu orang yang ia ceritakan hal memalukan ini.

Perempuan itu Menyodorkan sebuah kartu nama pada hyungseok yang masih meratapi nasib.

"Apaan nih?" tanya hyungseok bingung, namun tetap mengambil kartu nama yang crystal sodorkan. Dibacanya tulisan pada kartu tersebut.

"Dateng ke sana, dokternya pasti bisa ngobatin lo. Udah banyak terbukti yang berhasil sembuh,"

"Lo yakin?" hyungseok ragu, takut menaruh ekspetasi dan kemudian dijatuhkan oleh realita yang kejam.

"Yakin seratus persen. Dia kenalan bokap gue, punya rumah sakit gede dan dia yang punya sekaligus salah satu dokter spesialis di sana. Gue udah chat, lo tinggal dateng aja"

𝙊𝙪𝙧𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang