WARNING! 2.1k words. Abaikan typo karena author terlalu malas edit. Happy reading reader-nim
Dimana ini? Itulah pertanyaan hyungseok sekarang. Tiba tiba saja ia terbangun disebuah ruangan, di atas ranjang empuk berukuran king size.
Mencoba mengingat ingat, hal terakhir yang diingatnya hanyalah bermain dart dengan teman temannya di sebuah festival setelahnya membeli minuman di─ohh... hyungseok ingat, minuman yang diberi gratis oleh si penjual. Setelah itu ia tidak mengingat apapun.
"Aku diculik?" monolog hyungseok, mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Tidak ada hal yang mencurigakan dari kamar yang ditempatinya ini. Walau tidak ada yang mencurigakan, tetap ia harus keluar. Tapi, bagimana caranya keluar?
Ceklek
Suara pintu dibuka, alihkan pikiran hyungseok. Matanya mengerjap ketika seseorang bertopeng melemparkan seorang laki laki yang hyungseok kenal dengan santai bagaikan membuang sampah.
Segera hyungseok menghampiri seseorang bertopeng itu "hei, tunggu!" cegahnya pada seseorang bertopeng itu agar tidak menutup pintu. Tapi sialnya, ia tidak digubris. Pintu ditutup cepat bahkan sebelum bisa ia sentuh.
"Argh, brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi di sini?!" kesal hyungseok, tidak mengerti mengapa ia dikurung di kamar ini dengan laki laki yang adalah senior sma nya. Kim jungoo.
Senior menyebalkan yang selalu menganggunya. Ada saja setiap harinya kejahilan yang jungoo lakukan untuk menguras kesabarannya. Itulah mengapa ia membencinya.
Mencoba membuka paksa, menggedor gedor pintu, berteriak meminta tolong, hyungseok pantang menyerah mencari cara atau barang di kamar itu yang sekiranya bisa membantunya keluar.
"Ah, sial.. " umpat hyungseok, tidak ada satupun barang yang bisa membantunya keluar. Bahkan jendela dan ventilasi pun tidak ada.
"Unghh.. "
Mendengar suara lenguhan, hyungseok yang awalnya pusing karena berpikir cara keluar, kini menatap pada jungoo yang mulai bangun dari pingsannya.
"Dimana aku?" memegangi kepalanya yang terasa pusing, jungoo bermonolog. Kepalanya menoleh ke sekeliling, sedikit terkejut ketika menemukan hyungseok yang terduduk di pinggir tempat tidur.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya jungoo
"Diculik," jawab hyungseok enteng
"Hah? Diculik? Memang ada yang mau menculikmu?"
Lihat kan, bagaimana hyungseok tidak membenci laki laki surai kuning berkacamata itu. Sungguh menyebalkan pertanyaan bernada ejekan itu.
Hanya diam melihat jungoo berkeliling kamar sambil berceloteh, hyungseok sudah pasrah dan hanya menunggu diselamatkan teman temannya. Lebih baik ia tidur.
Ting!
Suara itu mengalihkan keduanya. Menoleh ke arah layar yang tiba tiba muncul di dekat pintu, keduanya mendekat dan mulai membaca apa yang tertera di layar itu.