WARNING! 8.3K word, blow job, vulgarities, mature area, age gap, underage, pedhofilia, mpreg, manipulation, cheating and more sensitive content. Diingatkan bahwa chapter kali ini agak sensitive dan mungkin tidak nyaman bagi pembaca yang dapat men trigger pembaca. Dimohon kebijaksaan pembaca untuk chapter ini. Terima kasih.
"Siang, hyungseok"
Hyungseok yang tengah bermain mobil mobilan di halaman, mendongak ketika ada yang menyapanya. Menemukan sesosok lelaki tampan tersenyum ke arahnya, hyungseok langsung menundukkan kepalanya dan berlari masuk ke dalam rumah.
Tak lama, hyungseok kembali keluar, namun tak sendirian. Dia bersama seorang laki laki lain yang adalah kakaknya yang misuh misuh karena tidur siangnya diganggu oleh hyungseok.
"Ngapain sih dek, dorong dorong? Abang ngantuk nih!"
"Itu.. abang, ada kak jii"
Park jonggun---kakak hyungseok, yang matanya masih sepat dan berat karena masih mengantuk, tatap malas sang sahabat yang nyengir lebar ke arahnya.
"Pulang sono! Gue ngantuk," usir jonggun, muak melihat jihoon yang menjadi alasan gagalnya tidur siangnya.
"Baru juga sampe malah disuruh pulang, minimal kasih minum lah. Haus nih,"
"Bodo amat, aer got noh minum. Sono pulang!"
Tak mau pulang setelah jauh jauh menempuh perjalanan menembus teriknya matahari siang dan sesaknya debu jalanan, jihoon keluarkan jurus jitunya.
"Hyungseokkk... " memasang wajah memelas pada anak kecil berumur 11 tahun yang sejak tadi bersembunyi di belakang jonggun sesekali mengintipnya, jihoon tersenyum kecil.
"Abang, kasian kak jii. Jangan disuruh pulang," menarik pelan ujung kaos jonggun, hyungseok tatap jonggun dengan mata penuh binar polosnya.
Anak kecil itu telah termakan tipu muslihat jihoon si setan, dan jonggun tidaklah sekuat itu untuk menolak permintaan adik kesayangannya ini. Sempatkan beri lirikan tajam, jonggun gendong hyungseok masuk ke dalam rumah diikuti jihoon.
"Gun, gak usah repot repot. Es jeruk aja," ucap jihoon sesampainya di kamar jonggun. Terkekeh pelan saat jonggun hanya memberinya jari tengah karena tak bisa mengumpat di depan hyungseok yang masih kecil. Jonggun sangat menjaga hyungseok.
"Tunggu di sini, abang mau bikin minum. Kalo dia macem macem, kamu pukul aja atau panggil abang" titah jonggun sebelum pergi ke dapur membuatkan minuman untuk tamu tak diundangnya.
"Makasi ya, hyungseok" sesaat setelah jonggun pergi, jihoon dekati hyungseok
"S-sama sama kak," lirih hyungseok, kepalanya menunduk tak berani atau lebih tepatnya tak sanggup bertatapan dengan jihoon.
"Kok nunduk terus?" ulurkan tangan untuk beri elusan pada pucuk kepala hyungseok, jihoon semakin dekatkan dirinya pada si anak kecil "kakak di sini lho, bukan di bawah"