Chapter 27

116 10 3
                                    

Baru saja mereka melangkah memasuki Aula Depan yang sejuk, terdengar suara keras.

"Di sini rupanya kalian, Potter, Weasley." Profesor McGonagall berjalan mendekati mereka,
tampangnya galak.

"Kalian berdua akan menjalani detensi malam ini."

"Apa yang harus kami lakukan, Profesor?" kata Ron, dengan gugup menahan agar tidak
bersendawa.

"Kau akan menggosok perak di ruang piala dengan Tuan Filch," kata Profesor McGonagall. "Dan dilarang pakai sihir, Weasley—pakai pelumas biasa."

Ron menelan ludah. Argus Filch, si penjaga sekolah, dibenci semua murid.

"Dan kau, Potter, akan membantu Profesor Lockhart menjawab surat-surat  penggemarnya," kata Profesor McGonagall.

Mendegar hal itu ekspresi Hermione terlihat aneh, seperti mengatakan 'kenapa bukan aku?'

"Oh, tidak—bolehkah saya ke ruang piala saja?" tanya Harry putus asa.

"Jelas tidak," kata Profesor McGonagall, alisnya ter-angkat. "Profesor Lockhart khusus
memintamu. Pukul delapan tepat, jangan terlambat."

Name menepuk punggung Harry, menenangkan. Lalu selanjutnya beralih ke Ron.

Harry dan Ron menjalankan detensi mereka masing masing. Setidaknya Ron tidak melewatkan makan malamnya walaupun ia terlihat seperti orang kelelahan dan sangat rakus.

"Aku tau kau lelah, tapi setidaknya pelankan sedikit kunyahan mu, Ronald. Lihat, mulut mu bahkan sudah penuh" ucap Name mengingatkan, karena melihat tingkah laku Ron saat makan.

Ron tidak menggubris saking laparnya.

Setelah menunggu Harry lama, Name, Ron, dan Hermione memutuskan untuk mencari Harry terlebih dahulu. Untuk memastikan Lockhart tidak membuat 'The Boy Who Lived' mati kelaparan di kantornya.

"Hey, kalian sudah selesai? Buru buru sekali" tegur Oliver. "Kami ingin mencari Harry, Olie"

"Yup, takutnya dia mati kelaparan karena detensi si Selebritis itu" sahut Ron dengan sarkastik. Harmione menyerngit, "Oh, dia tidak akan setega itu, Ron"

"Terserah apa katamu"

"Sudah sudah, ayo keluar. Byeee Olieee" Name memegang pundak kakaknya.

Mereka terus menyusuri koridor menuju kantor Lockhart, hingga saat mereka menuju belokan dekat kamar mandi perempuan mereka melihat Harry berjalan sendirian dengan gelagat yang aneh.

"Harry! Oh, disini kau rupanya"  panggil Name, yang sedikit membuat Harry terkejut.

"Kalian dengar itu tadi?" tanya Harry tiba-tiba. "Dengar apa? " tanya Ron penasaran, pasalnya memang tidak ada suara apapun kecuali suara mereka pada saat ini.

"Suara itu" jawab Harry yang membuat semuanya semakin heran.
"Suara itu? Suara apa?" ulang Harmione

"Pertama aku dengar di kantornya Lockhart. Kemudian ini baru lagi..."

Semua terdiam, kemudian Harry bicara lagi. "Dia bergerak. Aku rasa dia akan membunuh" seketika itu ia lari begitu saja, diikuti dengan Name, Ron, dan Harmione yang masih belum mengerti apa yang di maksud Harry.

"Membunuh?"
"Harry, tunggu, pelan-pelan!" Name terbata-bata.
"Benar kataku, dia tidak diberi makan si Lockhart, hingga menjadi sedikit tidak waras" ucap Ron asal.

A Story-Name WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang