Chapter 5

467 53 7
                                    

Saat sedang berjalan santai sambil melihat pemandangan di sekitar kastil, tiba-tiba
'Bbrruukkk'

Name terjatuh karena ada yang menabraknya dari belakang. "Hey, don't you have eyes?!" pekik orang yang menabrak Name tadi. "Oh, maafkan aku. Tapi bukankah kau yang tadi menabrak ku?!" jawab Name dengan nada lembut, lalu Name berdiri sambil membersihkan jubahnya yang sedikit kotor karena menyentuh lantai. Gadis itu memutarkan badannya kebelakang, ia melihat ada tiga seorang anak laki-laki yang memakai jubah Slytherin.

"Oh ya, ben-" "Name sedang apa kau di situ?!" . Ucapan anak Slytherin yang menabrak Name tadi terpotong oleh kehadiran Oliver yang berjalan menuju ke arah mereka. "Terence ,Adrian, Flint?!" Yeah, ketiga anak itu adalah Marcus Flint, Terence Higgs,dan Adrian Pucey.

Oliver menatap ke arah tiga anak itu dengan pandangan tidak suka,lebih tepatnya ke Marcus. "Name, apa kau di lukai oleh mereka?! Dan sedang apa kau di sini?! " tanya Oliver dengan nada khawatir kepada adik semata wayangnya itu. "Uh- ee tidak Oliver, tadi aku sedang berjalan-jalan sebentar. Dan aku tidak sengaja menabrak salah satu dari mereka." jawab Name bohong, sambil melihat Marcus dengan senyum tulus. Marcus, dan kedua temannya sedikit tersentak karena kebohongan Name. Tapi mereka bisa menyembunyikannya dengan wajah menyebalkan mereka.

"Hmmm, Oliver. Apakah gadis manis ini Pacarmu huh?!" tanya Marcus dengan wajah menyebalkan. "Aah.. Tidak-tidak. Kami tidak berpacaran, tapi kami bersaudara." sahut Name polos, sebelum Oliver membals pertanyaan Marcus.

"Oh, jadi begitu. Aku baru tahu jika kau mempunyai adik cantik dan semanis ini Wood" ucap Marcus, sambil mengarahkan tangannya ke pipi Name. Tapi langsung si sampar keras oleh Oliver. "Jangan pernah berani kau menyentuh adikku." rahang Oliver mengeras, terlihat dia benar-benar sangat marah.

Oliver dan Marcus saling menatap dengan mata yang berapi-api. Mereka berdua hampir saja berkelahi. Namun langsung di tenangkan oleh Name, Terence, dan Adrian. "Sudahlah Marcus, ini bukan saat yang tepat untuk mecari masalah." ucap Adrian menenangkan Marcus.

Name merangkul tangan dan mengelus bahu kakaknya itu "Sudahlah Oliver, kau tidak perlu semarah itu. Lagi pula mereka tidak melukai ku. Ayo, sebaiknya kita segera ke aula besar. Sebentar lagi makan malam segera di mulai." Name menarik Oliver untuk pergi, meninggalkan tiga orang itu dan sedikit melempar senyuman kepada mereka. Marcus, Terence, dan Adrian hanya melihat kepergian Oliver dan Name.

~Manis sekali~ batin Adrian secara tidak sadar, lalu ia memukul kepalanya untuk menyadarkan dirinya . "Aawww" pekik Adrin kesakitan karena pukulannya sendiri. "Hey, you're what man?!" tanya Terence kebingungan melihat Adrian yang memukul kepalanya sendiri . "Ee-uh, tidak kenapa-kenapa. Tadi aku hanya merasa ada serangga di kepalaku." jawab Adrian gugup, Marcus dan Terence menatap Adrian dengan tatapan 'Kau aneh'

"Ahh, ayo Kita juga ke Aula besar. Aku sudah lapar." ajak Adrian mengalihkan pembicaraan . Lalu mereka bertiga beranjak pergi ke Aula besar untuk makan malam.

⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄

Disisi lain Name dan Oliver sudah sampai di Aula besar. Disana sudah cukup ramai. Harry, Ron, Hermione, si kembar Weasley dan sebagian murid Gryffindor juga sudah ada di aula besar .

Oliver dan Name duduk bersampingan. Wajah Oliver masih terlihat sedikit kesal karena kejadian tadi. "Hey Name and Oliver, kalian habis dari mana?! Dan... Ada apa dengan mu Oliver?! Wajahmu tampak sedang kesal. " tanya Hermione dengan mengerutkan dahinya. "Uh- itu, tadi Oliver hampir berkelahi dengan e-em Marcus kalau tidak salah. Dia murid dari Asrama Slytherin." sahut Name sambil mengambil puding di depannya. "Yeah,asal kalian tau. Oliver dan si gigi tajam itu musuh bebuyutan," kata Fred tenang. "Dan memang si Flint itu sangat menyebalkan dan licik." timpal George.

A Story-Name WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang