Chapter 25

173 17 0
                                    

Kelas pertama, semester pertama Name adalah Herbiologi, bersama dengan ketiga asrama lainya. 

Name dan anak lainnya sudah berada rumah kaca nomor tiga, menunggu Professor mereka datang.

Penyihir wanita tua pendek dan sedikit gemuk, memasuki ruangan.
"Pagi, semuanya"  Profesor tersebut memulai. "Selamat pagi semuanya" ulangnya sedikit lebih keras karena anak anak yang lain masih sibuk mengobrol.

"Good morning Professor Sprout" jawab semua murid.

"Selamat datang di rumah kaca tiga-" "Siswa tahun dua semuanya kumpul sini!!!" perintahnya, dengan cepat semua murid berkumpul di depan meja panjang yang ada pot dan tanaman.

"Hari ini akan mengganti pot mandrake! Siapa yang dapat menyebutkan ciri ciri akar Mandrake?!"

Dengan cepat, Hermione Granger mengacungkan tangan. "Yes, Miss Granger"

"Mandrake, atau Mandragora bisa digunakan untuk memulihkan orang yang dibuat kaku. Tanaman ini juga cukup berbahaya, tangisan Mandrake fatal untuk orang yang mendengarnya" jawan Hermione dengan lancar.

"Bagus sekali. Sepuluh poin untuk
Gryffindor," kata Profesor Sprout.
Name dan anak-anak Gryffindor yang lain tersenyum senang.

Sedangkan anak-anak Slytherin, terlihat tidak suka dan mencibir diam diam.

"Karena Mandrake-mandrake ini masih bayi, tangisannya tidak akan membunuh. Tapi akan membuat kalian pingsan, jadi jangan lupa untuk pasang penutup telinga," jelas Profesor Sprout. "Karena itu, kenakan penutup telinga dan sarung tangan terlebih dahulu." Intruksi nya.

Name mengikuiti instruksi Professor Spourt, memakai sarung tangan dan tutup telinganya rapat rapat.

Saat Professor Spourt mencontohkan dan menarik bayi Mandrake dari Pot, suara tangisan seperti bayi menggelegar menusuk telinga Walaupun sudah memakai penutup. Tanaman itu seperti lobak besar gempal berwajah jelek, jeritan tangisnya berkali kali lipat lebih nyaring dari tangisan bayi biasa.

"Neville" pekik Name tertahan, saat melihat anak laki laki bertubuh cukup gembal jatuh, pingsan.

Professor Sprout dan yang lain juga melihatnya, anak anak Slytherin terwa terang terangan.

"Huh, Longbottom been neglecting his earmuffs" Sprout menggeleng-nggelengkan kepalanya.

"No Ma'am, he's just fainted" kata Seamus.

"Oh.. Sudah tinggalkan dia, ayo lanjutkan"
Kata Profesor Sprout. Name menatap tidak tega kearah Neville yang pingsan.

"Baik, kita teruskan. Banyak pot yang harus dipindah. Genggam mandrake kalian dan-  cabut"

Name mencabut Mandrake nya begitupun dengan yang lain, tangisan itu lebih melengking lagi. Karena memang lebih banyak Mandrake yang di cabut.

Name menahan tawa saat jari telunjuk Malfoy digigit Mandrake. Ia mencoba menarik jarinya kembali, lalu memasukan Mandrake itu ke pot dengan kesal.

⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄

"Say it, doomed" ucap Ron Weasley pasrah, ia memplester tongkatnya yang patah.  "You doomed" Name dan Harry bicara bersamaan, merasa prihatin.

"Hai, Harry" sapa seorang anak kelas satu yang Name ketahui namanya- Colin Craveey. Dengan cepat anak itu memotret Harry dengan Cameranya, yang membuat Harry terkejut, bahkan Name yang disebelah anak berkacamata itupun ikut terkejut.

A Story-Name WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang