Chapter 16

203 33 0
                                    

"Sedari dulu Hagrid memang sangat menginginkan seekor Naga. la mengatakan ini pertama kali aku bertemu dengan dia." jelas Harry pada ke-tiga temannya. Mereka berempat berjalan kembali ke kastil dengan cepat dan hati-hati.

"Ini gila." Ucap Ron.

"Lebih buruk lagi, Draco tau." timpal Name. "Aku tidak mengerti. Apakah itu buruk?!"Tanya Harry.
"Tentu saja ini buruk." Jawab Hermione.

Tiba-tiba saja Mcgonagall mucul dari belokan lorong. Membuat ke-empat anak itu diam mematung.

"Selamat malam" sapa Mcgonagall dengan dingin. Lalu muncul anak laki-laki pirang di belakangnya, siapa lagi kalau bukan 'Malfoy'. Dia berdiri disana dengan senyum liciknya.

"Sudah kubilang ini akan buruk" gumam Name pada ke-ketiga temannya sambil membuntuti Mcgonagall keruangannya.

⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄

"Nothing, I repeat nothing....tidak ada yang memberi hak pada seorang siswa untuk berkeliaran pada malam hari -" ucap McGonagall dengan tegas. Membuat seringai Malfoy lebih lebar.

"Oleh sebab itu, sebagai hukuman 50 angka akan dikurangi." Lanjutnya. "Lima puluh?!" Name mengulangi dengan terkejut dan kecewa . Harry, Hermione, dan Ron juga sama terkejutnya.

"Per-orang." tambah Mcgonagall dengan napas berat. "Dan untuk meyakinkan agar hal ini tidak terjadi lagi, kalian berlima akan menerima detensi." Lanjutnya enteng.

Seringai Malfoy seketika memudar, "Excuse me professor, perhaps I heard you wrong-" dia maju beberapa langkah. "I thought you said the five of us" lanjutnya.

"Kau tidak salah dengar, Mr. Malfoy. Walau tujuanmu baik, kau sendiri juga berkeliaran di malam hari. Kau juga kena detensi." ucap McGonagall.

Name, Harry, Hermione, dan Ron saling berpandangan menahan tawa.

Mcgonagall memanggil Mr.Filch untuk mengantar mereka untuk menjalani detensi mereka.
"Ikut aku," kata Filch seraya menyalakan lampu dan mengajak kita keluar. "Sayangnya mereka tidak memakai lagi cara hukuman yang dulu. Dahulu, terkena detensi berarti digantungnya ibu jari tangannya dalam Dugeon. Jeritan kesakitan nya.. sungguh aku kehilangan itu." katanya dengan kalimat akhir yang terdengar kekecewaan.

"Kalian akan menjalani detensi dengan Hagrid malam ini. Ia harus menjalankan tugas kecil dalam Hutan Terlarang." Lanjutnya.

⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄

"Ini anak-anak malang itu Hagrid" ucap Mr. Filch setelah sampai di depan pondok Hagrid . "Oh god man, you're not still on about that bloody dragon are yeah?!" Tanya Mr. Filch. Name memperhatian Hagrid yang nampak sedih.

"Norbert telah pergi-" jawab Hagrid dengan isakan, "Dumbledore mengirimnya ke Romania agar hidup dalam koloni nya," lanjutnya.

"Bukan kah itu bagus. Eum- maksudku Ia akan hidup bersama teman-temannya." ucap Name mencoba menenangkan.

"Yeah, tapi bagaimana jika ia tidak betah disana ? Bagaimana jika naga-naga lain bersikap kejam terhadapnya. Dia masih bayi." kata Hagrid- oh itu berlebihan. Bahkan Mr. Filch memutar bola matanya

"Demi Tuhan kawan, kau harus
bersiap-siap. Kau akan masuk ke dalam Hutan itu. Kau harus bersiaga." Ujarnya.

"Hutan?! Tadinya kupikir itu hanya lelucon. Kami tidak boleh pergi ke sana-"
Tukas Malfoy terlihat jelas raut wajahnya yang sangat takut, entah dimana seringai menyebalkan itu sekarang. "Para siswa tidak diizinkan berada di sana.
Di sana hidup-" Malfoy menggantungkan ucapannya, disela sela terdengar suara Auman hewan. "Manusia Serigala" Malfoy melanjutkan.

A Story-Name WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang