Chapter 17

210 28 0
                                    

Setelah menjalani detensi yang cukup menegangkan, Name dan yang lainnya segera membersihkan diri. Lalu mereka berkumpul di ruang rekreasi Asrama Gryffindor.

Name dan Hermione turun ke Ruang rekreasi bersama, di sana ternyata sudah ada Harry dan anak anak Gryffindor lainnya. Mereka berdua duduk di dekat Harry dan Ron.

"Detensi yang menyenangkan Young lady?!" sindir Oliver kepada adiknya. Name hanya tersenyum canggung, "Aku sudah mengirim surat dan menceritakan semua kepada Mum dan Dad".

"Kau membuatku khawatir, kalian semua" ucap Oliver kepada Name,Harry,Hermione dan Ron sambil mengelus- lebih tepatnya mengacak-acak rambut Name.

"Ouh, tenanglah Kapten. Mereka semua bocah bocah yang hebat. Iyakan George"
"Yeah itu benar" Sela si kembar Weasley dalam percakapan.

"Maaf telah membuatmu khawatir" ucap Name. "Dan maaf telah membuat poin Gryffindor di potong" ucap ke-empat anak tersebut bersamaan.

Oliver hanya tersenyum sedikit masam, "Tak apa, semua sudah terjadi". Lalu setelah itu ia pergi ke atas untuk beristirahat, begitupun dengan yang lain karena waktu memang sudah Larut.

"Jangan terlalu dipikiran, aku dan Fred juga sering menghilang kan poin" George mencoba membuat mereka lebih tenang.

"Tapi tidak sampai 200 poin" tukas Ron dengan masam, yang di angguki oleh Harry, Name, dan Hermione dengan lesu.

"Benar juga" gumam Fred pelan. Setelah itu ia dan George juga pergi ke kamar mereka.

Sekarang hanya ada ke-empat anak itu dalam ruang rekreasi. Dan mereka hanya berbincang-bincang saja.

Harry menceritakn kejadian dimana ia, Name dan Malfoy bertemu seseorang misterius berjubah hitam.

"Dan menurutku bisa jadi orang itu adalah Voldemort" Harry masih bercerita. "Maksudmu 'Kau-Tahu-Siapa' saat ini hidup di hutan ini?!" tanya Harmione.

"Ya, tapi dia masih lemah. Dia hidup dari darah Unicorn-" "Tidakkah kalian lihat?! Kita sudah salah duga" Imbuh Haryy.

"Snape tidak menginginikan batu itu untuk dirinya sendiri. Ia menginginkan batu itu untuk Voldemort. Dengan ramuan Elixir, kekuatan Voldemort akan pulih. And he... he will come back " jelas Harry panjang lebar.

"Tapi bila dia kembali... Akankah dia membunuhmu?!" tanya Ronald dengan cemas. "Kukira bila dia punya kesempatan, dia mungkin akan membunuhku malam ini." jawab Harry pasrah.

"Dan aku hanya mengkhawatirkan tentang ujian final Ramuan saja" ucap dengan wajah tampak cemas sekali.

"Tunggu, kita melupakan suatu hal" ucap Hermione tiba-tiba membuat Harry,Name, dan Ron memperhatikannya dengan tatapan bertanya tanya. "Siapakah satu satunya penyihir yang ditakuti Voldemort?!"

Dengan cepat, Name langsung mengerti tentang pertanyaan Hermione. "Dumbledore- " sahut Name. "Selama ada Dumbledore kau akan aman" Ucap Name dan Hermione bersamaan kepada Harry. "Selama ada Dumbledore kau tidak dapat disentuhnya " Name masih meneruskan.

⁄(⁄ ⁄•⁄ω⁄•⁄ ⁄)⁄

Udara hari ini panas sekali, terutama di ruang kelas besar tempat mereka para siswa mengerjakan ujian tertulis. Kepada mereka dibagikan pena bulu baru khusus untuk ujian, pena yang telah disihir dengan mantra anti menyontek.

A Story-Name WoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang