Follow akun ini karena beberapa part akan aku private!
Happy reading ❤️
24|| Hujan
Sepulang sekolah Agrensi dan Naresh langsung jalan menuju rumah orangtuanya Agrensi. Mereka masih mengenakan seragam sekolah lengkap tanpa berniat mampir ke apartemen dulu walaupun hanya mengganti pakaian.
Dijalan, keduanya hanya diam dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sampai akhirnya motor Naresh berhenti di depan pekarangan rumah mewah yang cukup luas.
Agrensi turun dari atas motor Naresh, lalu gadis itu membuka helm yang ia kenakan lalu memberikannya kepada Naresh.
Naresh menerima sodoran helm dari Agrensi. "Lo udah kabarin Mama kan, kalau kita jadi datang?"
Agrensi mengangguk. "Udah kok!"
Naresh turun dari atas motor ninjanya lalu mengikuti pergerakan Agrensi yang tengah mengarah ke pintu utama rumah bernuansa Eropa itu.
Gadis itu menekan bel, karena tak kunjung dibuka, ia pun menekan bel itu lagi. Selang beberapa menit, seorang wanita paruh baya yang tengah memakai pakaian pelayanan membukakan pintu untuk Agrensi dan Naresh. Sebut saja nama pelayanan itu mbok Tati.
Perempuan paruh baya itu tersentak saat menyadari siapa yang datang. "E-eh, Non Agren sama Den Naresh sudah datang toh?"
Agrensi mengangguk. "Iya mbok, Mama ada?"
"Ada kok non, ibu lagi nunggu di dalam!" Kata mbok Tati. "Ya sudah, kita langsung masuk saja ya Non, Aden!"
Agrensi dan Naresh mengangguk, lalu mengikuti langkah wanita paruh baya itu. Ternyata mbok Tati langsung membawa mereka menuju meja makan dan di sana Agrensi dapat melihat aktifitas mamanya yang tengah menata meja makan.
"Ma!" Panggil Agrensi saat melihat Mamanya.
Gayatri menghentikan aktivitasnya, lalu menoleh ke arah sumber suara dan ternyata sudah ada Putri bungsu dan menantunya di sana. Wanita berumur kisaran 40 tahunan itu melebarkan tangannya lalu memeluk putri bungsunya itu erat-erat.
"Sayang, Mama kangen!" Ujar Gayatri sambil mempererat pelukannya.
"Agren juga Ma!"
Naresh menghampiri ibu dan anak itu. Gayatri yang menyadari hal itu lantas langsung melepas pelukannya dari Agrensi.
Naresh menyodorkan tangannya untuk mencium tangan Gayatri. "Mama apa kabar?"
Gayatri menerima tangan yang Naresh sodorkan padanya, lalu mengusap kepala lelaki itu lembut. "Mama kabarnya baik, kalian berdua gimana?"
"Sama kok Ma, kita berdua juga baik!" Kata Naresh.
"Kata Bunda kamu, kalian udah pindah dan tinggal di apartemen. Benar?" Ucap Gayatri.
"Iya Ma, kita tinggal di apartemen sekarang!" Balas Naresh.
"Kalian berdua nyaman gak tinggal di apartemen itu? Kalau enggak biar Mama bilangin ke Papa, biar kita cari apartemen yang lebih nyaman!" Tanya Gayatri pada Naresh dan Agrensi.
"Nyaman kok Ma!" Jawab mereka bersamaan.
Gayatri mengangguk paham. "Ya udah kalau gitu. Tapi Agren gak bandel kan Resh?" Tanya Gayatri tiba-tiba.
Mendengar itu Naresh menggeleng diiringi kekehan kecil. "Enggak kok Ma!"
"Yang ada Naresh kali yang bandel, mana kalau nongkrong pulangnya larut banget!" Ucap Agrensi pelan seperti tengah berbisik.
Gayatri yang mendengar samar-samar langsung menoleh. "Ada apa Gren, kamu bilang apa tadi?"
Dengan cepat Agrensi menggeleng. "Enggak kok Ma, perasaan Agren gak bilang apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESH: HARI BERSAMAMU
Teen FictionNaresh Waller biasa di panggil Aresh oleh temannya. Lelaki tampan yang satu ini memiliki arti nama yang sama dengan kepribadiannya. Naresh yang berarti, lelaki jantan. Sedangkan Waller, memiliki arti pemimpin yang berani. Sesuai dengan arti namanya...