Follow akun ini karena beberapa part akan aku private!
Happy reading ❤️
19|| Sekamar
Tak terasa hari ini adalah hari ke tujuh pernikahan Naresh dan Agrensi. Selama menjalin hubungan suami istri, mereka belum pernah menjalin hubungan intim. Bagaimana tidak? Selama tinggal satu atap dengan orang tua Naresh, Agrensi lebih memilih untuk satu kamar dengan Letta, sepupu Naresh.
Saat ini Naresh dan Agrensi baru saja sampai di apartemen baru mereka. Naresh membawa masuk barang-barang mereka ke dalam apartemen itu.
Agrensi memperhatikan setiap sudut apartemen bernuansa Korea itu. Ia akui apartemen itu begitu luas serta memiliki balkon yang tempatnya strategis. Jika ingin menyaksikan matahari terbenam, posisi balkon itu sangat pas dan hal itu menambah daya tarik dari apartemen itu.
"Beres-beres nya nanti aja, Lo istirahat dulu aja!" Suara berat Naresh berhasil membuat Agrensi menoleh ke arahnya.
"Kamar gue di mana?" Tanya Agrensi seraya menatap ke arah sekitar.
"Gak ada! Lo tidur sekamar sama gue!"
Agrensi membulatkan matanya tak percaya. "Gak, gue gak mau!"
Naresh tersenyum jail. "Kenapa? Takut Lo, gue apa-apain?!"
Dasar mesum, batin Agrensi berucap.
"Gue punya privasi yang harus gue jaga, jadi gue gak mau sekamar!"
"Tapi Lo milik gue sekarang!" Ucap Naresh. "Gue berhak tau lebih banyak tentang Lo dan gue juga berhak atas Lo!"
"Tetap aja," ucap Agrensi. "Pernikahan ini gak di dasari cinta, ini cuman perjodohan konyol yang gak berdasar. Jadi Lo gak perlu kenal gue lebih jauh!"
"Intinya, malam ini dan seterusnya Lo bakal tidur sekamar sama gue. Lo juga perlu tau satu hal, gue paling benci di bantah!" Ucap Naresh penuh penekanan di setiap kalimatnya.
"Tapi gue punya hak buat nolak!"
Ini yang bikin gue tertarik sama Lo, Agrensi! Batin Naresh.
"Lo gak paham sama omongan gue barusan? Gue gak suka di bantah!"
Agrensi menghela nafasnya panjang. Sepertinya tak ada gunanya berdebat dengan lelaki itu, selain ingin menang sendiri, lelaki itu juga keras kepala dan nyebelin. Agrensi tak ingin menguras tenaganya untuk memperdebatkan hal itu.
Agrensi berjalan sambil membawa dua koper ditangan kanan dan kirinya. "Mau kemana Lo?" Tanya Naresh.
"Terserah gue dong mau kemana!"
<<<•>>>
Suasana di dalam kamar sangat canggung. Agrensi sudah naik ke atas ranjang, jujur ia sangat takut dan belum siap kalau Naresh sampai macam-macam padanya. Sedangkan Naresh? Lelaki itu tampak begitu santai ditempatnya.
Naresh masih berfokus pada ponsel di tangannya. Ia terlihat duduk di sofa empuk yang terletak di sudut kamar.
Saat agresi melirik ke arah Naresh, Naresh pun kebetulan tengah melirik Agrensi. Mata keduanya saling bertemu, buru-buru Agrensi mengalihkan pandangannya dan mencoba mengambil kesibukan untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Agrensi tengah menyusun bantal guling sebagai pembatas ranjang antara ia dan Naresh. Melihat itu Naresh langsung meletakkan ponselnya, lalu beranjak berdiri dari sofa itu. Ia naik ke atas ranjang lalu meraih bantal guling itu dan melemparkannya ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESH: HARI BERSAMAMU
Novela JuvenilNaresh Waller biasa di panggil Aresh oleh temannya. Lelaki tampan yang satu ini memiliki arti nama yang sama dengan kepribadiannya. Naresh yang berarti, lelaki jantan. Sedangkan Waller, memiliki arti pemimpin yang berani. Sesuai dengan arti namanya...