02|| Kebetulan

25.6K 1.3K 7
                                    

Follow dulu sebelum baca!!

Note: Tinggalkan jejak kalian sesudah maupun sebelum baca cerita ini, dan bantu author untuk SHERE cerita ini!!

Happy reading 😚

02. Kebetulan

Pria paruh baya membukakan pintu mobil, Agrensi pun turun dari mobil itu. Saat gadis itu sudah berdiri tegak semua mata tertuju padanya, bukan sampai situ saja, pujian demi pujian terlontar dari mulut mereka.

"Hai, boleh kenalan gak?"

Tak ada balasan dari Agrensi sama sekali, gadis itu tetap melanjutkan jalannya dan mengabaikan orang yang menghalangi jalannya.

"Junior ya? Cantik banget sih!" Ujar seorang lelaki yang ada di sana, namun Agrensi tidak menjawab sama sekali.

"Sombong banget sih jadi cewek!" Tegur lelaki itu.

Agrensi tetap melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan ucapan lelaki itu, ada satu hal yang harus kalian ketahui Agrensi adalah gadis dingin dan jutek. Sangat sulit untuk berkomunikasi dengannya, kalaupun mungkin itu harus benar-benar urusan penting.

"Cantik banget sih dia," Ucap salah satu gadis yang ada di sana.

"Kalau liat dia berasa ngaca tau gak sih?!"

"Gue dengar-dengar dia anak pengusaha sukses, ditambah lagi followers dia di Instagram banyak banget, enak kali ya di jadiin teman bisa di manfaatin!"

"Buset, sampe insecure gue liatnya."

Sekelompok gadis itu menggibah saat Agrensi melewati mereka, Agrensi mendengar semua ocehan para gadis itu, tapi lagi-lagi Agrensi berusaha untuk tidak peduli dengan semua itu.

Agrensi berjalan tegap, tatapannya mengarah ke sebuah buku yang ada di tangannya, telinganya di sumpel dengan handset, ia sangat menikmati alunan musik yang ia dengar dan bacaan yang ia baca.

Saat sudah memasuki lorong utama, Agrensi tak sengaja menabrak seorang lelaki berbadan tegap. Buku yang tadi ia baca sudah terjatuh ke lantai dan handphone lelaki itu juga sudah berada di lantai bahkan layarnya pecah.

"Punya mata gak Lo?" Tanya lelaki itu, sebut saja namanya Naresh.

Gadis itu menatap datar orang yang ia tabrak tadi, lalu ia menarik handset yang tersumpal telinganya.

"Maaf, gue gak sengaja," Ucapnya datar.

Lelaki itu terkekeh pelan, lalu melirik teman-temannya yang ada di belakangnya, lalu bertanya. "Di maafin gak?"

"Tidak semudah itu Ferguso!" Ucap seorang lelaki berambut ikal, sebut saja namanya Rio.

"Lo dengar kan? Gak gampang dapat maaf dari kita!" Ujar lelaki itu.

"Terus Lo maunya apa?" Tanya Agrensi datar.

"Temuin gue di kantin pas jam istirahat," Kata Naresh.

"Lo mau ngapain lagi sih Resh?" Tanya Alger, sambil memegang pundak Naresh.

"Kalau gue gak mau gimana?" Tanya Agrensi dengan nada suara menantang.

"Gampang aja, Lo tinggal ganti handphone gue!" Tutur Naresh.

Agrensi menghela nafas lelah. "Gue minta maaf sekali lagi, tapi kalau soal handphone gue janji bakal ganti."

"Enak aja Lo, Lo pikir semudah itu lolos dari gue?"

"Udahlah Resh, lagian dia udah minta maaf kan?" Ucap Naya.

"Kalau soal handphone Lo, kan masih bisa di ganti!" Kata Alger.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang