06|| Tunangan

19.7K 956 6
                                    

Follow sebelum baca!!

Nite: sebelum maupun sesudah membaca cerita ini harap tinggalkan jejak dan bantu author untuk SHERE cerita ini.

Happy reading 😚

06. Tunangan

Sedan hitam meninggalkan halaman rumah di kompleks elite di kawasan Jakarta Selatan. Seorang pria paruh baya berbadan tegap, mengenakan setelan jas berwarna hitam, duduk tegap sambil memegang stir mobil dengan tatapan lurus mengarah pada jalanan. Suasana dalam mobil itu cukup hening, hanya ada empat orang di dalam mobil itu.

"Gren, kamu gugup?" Tanya pria berusia empat puluh lima tahun itu, pria itu menatap putrinya dari spion tengah mobil.

Agrensi menggeleng, tetapi gadis itu tampak gelisah. Sebenarnya ia ingin sekali menolak perjodohan ini, bahkan ia tidak mengenal lelaki yang akan di jodohkan dengannya, tapi ia tak ingin Papanya kecewa padanya.

"Enggak kok Pa."

Gayatri yang duduk di bangku depan, lantas memutar badannya sedikit ke arah putrinya itu dan menatap putri bungsunya itu dalam dan memegang tangan putrinya.

"Kamu gak usah khawatir, cowoknya ganteng kok!" Ucap Gayatri mencoba melenyapkan kecanggungan di antara mereka.

Agrensi tersenyum. "Mama bisa aja deh."

Clay bersikap cuek dan bodoh amat dengan apa yang terjadi, gadis itu malah fokus pada handphone di tangannya, tanpa peduli sedikitpun, bahkan ia tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Bisma membelokan stir dan mobil itu masuk ke kawasan parkiran di salah satu perusahaan besar di Jakarta. Perusahaan ini terlihat megah di tambah lagi ada banyak hiasan papan bunga, dan ucapan selamat yang terpajang di area depan gedung itu, terlihat banyak tamu yang datang dengan setelan formal.

"Ayo sayang," Kata Gayatri, Agrensi menurut saja dan mengikuti pergerakan ibunya itu, sama halnya dengan Clay.

Saat sudah memasuki gedung, salah satu kolega bisnis Bisma menghampirinya dan mengajak mereka berbincang-bincang sebentar.

"Wah bagaimana kabarmu, Bisma?" Tanya salah satu kolega bisnisnya.

Bisma tersenyum. "Saya sehat, kamu sendiri?"

Pria paruh baya itu tertawa pelan. "Seperti yang dapat kamu lihat, saya selalu sehat dan bugar," Setelah mengatakan itu keduanya pun tertawa, sama halnya dengan istri mereka.

Clay yang mulai merasa jengah dengan hal itu lantas menarik-narik baju Mamanya pelan, Gayatri yang menyadari itu lantas langsung menoleh.

"Iya kenapa sayang?" Tanya Gayatri.

"Clay kesana bentar ya Ma, Clay bosan."

Gayatri mengangguk. "Tapi jangan lama-lama ya nak, nanti langsung balik kesini lagi," Ujar Gayatri, Clay hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah perbincangan yang cukup panjang, akhirnya Bisma berpamitan pada koleganya tersebut dan berjalan menghampiri kolega bisnisnya yang lain.

"Hai, bro Wilan!" Sapa Bisma. "Bagaimana kabarmu?" Lanjutnya.

Wilan tertawa pelan. "Saya sehat bro!"

"Seharusnya saya tidak perlu bertanya mengenai kabarmu," Ucap Bisma, Wilan menyernyit bingung.

"Soalnya kamu terlihat sehat dan sangat bugar, Wilan!" Ucap Bisma, lalu keduanya tertawa bersama.

Saat keduanya asik berbincang, sama halnya dengan istri mereka. Gayatri juga asik mengobrol dengan Sarah istri dari Wilan.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang