04|| Harga diri

18.7K 975 7
                                    

Follow sebelum baca!!

Note: sebelum maupun sesudah membaca cerita ini harap tinggalkan jejak dan bantu author untuk SHERE cerita ini.

Happy reading 😚

04. Harga diri

Bel istirahat berbunyi keras memenuhi penjuru sekolah. Seperti biasa Agrensi hanya akan menunggu di kelas sampai bel istirahat berakhir. Gadis itu hanya akan membuka novel untuk ia baca.

Letta menatap Agrensi ragu-ragu. Seperti ada hal yang ingin gadis itu sampaikan, namun gadis itu terlihat ragu untuk mengatakannya. Agrensi yang menyadari hal itu langsung menoleh dan bertanya. "Kenapa?"

"Lo gak ke kantin? Mau bareng gak?" Tanya Letta memberanikan diri.

"Lo aja, gue gak laper!" Ujar Agrensi.

Letta yang mendengar penolakan dari Agrensi hanya mengangguk kikuk. Lantas Gadis itu hanya diam di tempat, tanpa melakukan pergerakan apapun.

"Kenapa gak jadi ke kantinnya?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Agrensi.

"Gue gak ada temen ke kantinnya," Jawab Letta.

Agrensi menghela nafas lalu menutup novel yang tadi ia baca. "Yaudah bareng gue aja,"

"Lo gak terpisahkan?" Tanya Letta memastikan.

"Mau gak? Gue batalin nih?" Ancam Agrensi, Letta langsung menggelengkan kepalanya.

Saat ini Agrensi dan Letta sudah berjalan menyusuri lorong utama. Seperti biasa, di manapun Agrensi berada pasti ia selalu menjadi sorotan. Ini adalah hal yang paling Agrensi benci, ia tak suka di puji secara berlebihan atau bahkan menjadi sorotan. Terkadang Agrensi berfikir, jika ia tidak memiliki wajah seperti wajahnya sekarang, apa orang-orang yang memujinya saat ini akan tetap sama? Ah, rasanya tidak mungkin.

Kedua gadis itu sudah duduk di kantin utama. Suasana kantin cukup ricuh, para siswa berebutan untuk di layani terlebih dahulu, berbeda dengan Agrensi yang memilih untuk duduk di tempatnya.

"Gren, Lo mau pesan apa biar gue pesenin," Ujar Letta menawarkan diri.

"Samain aja," Kata Agrensi.

"Oke, Lo tunggu bentar ya," Ujar Letta, Agrensi pun mengangguk sebagai jawaban.

"Lett!" Teriak Agrensi dari bangkunya saat Letta mulai berjalan.

Letta menoleh ke arah Agrensi. "Kenapa Gren?"

"Gue izin mau ke toilet bentar, gue takutnya Lo nyariin nanti," Kata Agrensi.

Letta mengangguk. "Oke, jangan lama-lama. Ntar kalau Lo datangnya lama, makanan Lo gue yang habisin."

Agrensi tersenyum singkat. "Mm"

Sudah hampir 10 menit Letta mengantri akhirnya ia mendapat pesanannya, tapi saat ingin berjalan ke mejanya, Letta tak sengaja menabrak kakak kelasnya dan menjatuhkan minumannya hingga mengenai sepatu kakak kelasnya itu.

"Punya mata gak si Lo?" Bentak gadis itu. Suara gadis itu sangat keras, hingga mengalihkan perhatian semua orang yang ada di kantin itu, bahkan semua sorot mata kini mengarah pada gadis itu dan pastinya pada Letta juga.

Letta menunduk merasa bersalah. "Maaf kak aku gak sengaja."

"Maaf? Lo pikir kata maaf bisa nyelesaiin masalah?" Tanya gadis itu.

Letta menggeleng pelan. "Ta..tapi, aku gak sengaja kak, maaf ya kak."

"Lo pikir kata maaf aja cukup?" Letta semakin merasa bersalah. "Lo tau gak harga sepatu gue berapa?"

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang