Follow sebelum baca!!
Note: sebelum maupun sesudah membaca cerita ini mohon tinggalkan jejak dan bantu author untuk SHERE cerita ini!!
Happy reading 😚
10. Titik awal
"Hidup gini amat ya, udah gak punya ayang, gak punya duit, sadis amat!" Keluh Arrio.
Alger tertawa dari tempatnya. "Masih kurang itu mah, tambahin satu lagi, plus muka bopeng!" Timpal Alger menambahi.
"Jangan lupa bersyukur Lo!" Ujar Evan dari tempatnya sembari memainkan game di ponselnya.
"Model'an kaya Rio mana tau caranya bersyukur!" Ledek Alger.
"Jancok Lo Al!" Ucap Arrio.
Dari luar terdengar suara mesin motor yang terparkir di depan warkop Pak De. Orang yang mengendarai motor itu membuka helm full face nya dan menampilkan helaian rambut panjang di sana, setelahnya orang itu berjalan masuk ke dalam Warkop.
"Woi Nay, akhirnya datang juga Lo!" Ujar Alger.
"Habis dari mana Nay?" Tanya Ken.
"Abis dari minimarket depan Ken!" Jawab Naya, Ken pun mengangguk paham.
"Beli apa Lo di sana?" Tanya Alger. "Bawa makanan gak?" Lanjutnya.
Naya tersenyum menanggapinya, lalu melemparkan satu buah roti pada lelaki itu.
"Buat gua ada gak Nay?" Tanya Arrio.
"Ya elah Ri, takut gak kebagian aja Lo!" Kata Naya.
"Makan mulu di pikiran Lo!" Ucap Evan.
"Siwrik ajaw Lo Van!" Balas Alger dengan mulut penuh dengan roti.
"Nay, titipan gua ada?" Tanya Evan.
Naya merogoh kantong plastik yang ia bawa dan mencari keberadaan rokok titipan dari Evan. "Nih lain kali gua gak mau kalau Lo nitip ginian, kurang-kurang'in lah Van jangan nyakitin diri sendiri!"
Evan mengangguk paham. "Iya Nay!"
"Jangan cuman iya doang Lo!"
Naya berjalan menghampiri Ken dan memberikan permen karet kesukaan lelaki itu. "Nih Ken, buat nambahin Stok permen karet Lo!"
Ken tersenyum singkat menanggapi hal itu. "Thanks, ya Nay!"
"Yaelah Ken, kaya sama siapa aja Lo!" Kata Naya, setelah mengatakan itu Naya melayangkan pandangannya ke arah sekitar, sepertinya ia sedang mencari keberadaan seseorang.
"Naresh mana?" Tanya Naya.
"Biasalah!" Jawab Arrio.
"Tadi izin ngantar Agrensi pulang!" Jawab Ken. Naya mengangguk paham sebagai jawaban.
"Oh iya Al, tadi gua liat pacar Lo di gang depan!" Kata Naya membuka topik baru.
Alger menunjuk dirinya sendiri. "Cewek gua?" Tanya lelaki itu, Naya pun mengangguk.
"Yang mana?" Tanya Alger lagi, jika dilihat-lihat wajah Alger seperti terlihat begitu bingung.
"Wah songong banget nih bocah!" Ucap Arrio mulai sewot.
"Gua nanya anjir, cewek gua yang mana?" Ucap Alger. "Makanya Nay, lain kali kalau ngasih info yang jelas biar gak jadi salah paham kaya gini, Lo pada tau sendiri kan kalau cewek gua banyak!"
Evan memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulutnya, lalu bertingkah seolah-olah ia ingin muntah. "Idih
najis!""Iya deh, Lo'kan si paling punya pacar, maaf gua kagak ingat!" Ucap Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESH: HARI BERSAMAMU
Novela JuvenilNaresh Waller biasa di panggil Aresh oleh temannya. Lelaki tampan yang satu ini memiliki arti nama yang sama dengan kepribadiannya. Naresh yang berarti, lelaki jantan. Sedangkan Waller, memiliki arti pemimpin yang berani. Sesuai dengan arti namanya...