16|| Amarah Naresh

17.1K 771 17
                                    

Hallo apa kabar nih? Maaf baru update sekarang, tapi udah siap buat baca part ini kan??

Happy reading ❤️

16|| Amarah Naresh

Malam ini Naresh sedang berkumpul bersama kelima temannya di warkop pak De. Tidak udah di pertanyakan bagaimana suasana warkop saat ini, sudah pasti sangat berisik.

Naresh dan yang lainnya memilih untuk duduk dan menyeruput kopi, serta menikmati gorengan hangat buatan Mirna anak kesayangan pak De. Jika yang lain asik dengan kopi masing-masing, beda cerita dengan Arrio, si cowok narsis yang satu ini tengah berulah lagi.

Sedari tadi Arrio hanya berdiri di depan cermin yang di pajang di sudut ruangan, ia tak henti-hentinya menatap dirinya di dalam cermin itu. Bahkan ia bolak-balik menyisir rambutnya mengenakan jari tangannya.

"Gila, cakep banget gue!" Ucap Arrio sambil menatap dirinya kagum dari dalam cermin. "Lo pada beruntung banget temenan sama gue, kalau enggak Lo pada pasti gak bakal pernah liat cowok tampan dan berkarisma kaya gue. Pantes aja Mikha kesemsem sama gue!"

Alger menggeleng heran. "Gue heran, ternyata ada monyet senarsis ini!"

"Iri dengki Lo Al!" Ujar Arrio.

"Perasaan Mikha nolak Lo Mulu dah!" Kata Evander menyahuti, yang lain tertawa mendengarnya.

"Enak aja, Mikha gak nolak gue cuman dianya masih malu-malu!" Jelas Arrio tak terima dengan ucapan Evander.

"Ya jelaslah malu. Siapa coba yang gak malu punya cowok model'an kaya Lo!" Cibir Naya, tapi tatapan gadis itu masih berfokus pada game online di ponselnya.

"Sirik aja Lo pada!" Kilah Arrio.

"Terima kenyataan aja Ri!" Ledek Naresh dari tempatnya.

Arrio berusaha mencari topik baru, ia tak ingin menjadi bahan ledekan lagi. Anggota inti Trayton sangat suka meledek atau bahkan meroasting Arrio, tapi lelaki itu hanya pasrah saja karena menurutnya apa yang dikatakan oleh temannya memang benar adanya.

"Pak De, kok kacanya kecil amat?" Teriak Arrio.

"Kecil-kecil gitu bisa buat ngaca toh?" Ujar Pak De menyahuti dari dapur.

"Bisa sih bisa Pak De, tapi besok-besok beli yang gedean dikit Pak De, kalau perlu beli yang standing mirror biar kaya seleb-seleb gitu!" Ujar Arrio.

"Ntar Pak De beliin kalau Pak De udah jadi anggota dewan!" Ujar Pak De bergurau.

"Amin!" Ujar anggota Trayton mengamini.

Jika yang lain asik mengobrol, beda cerita dengan Ken. Lelaki itu terlihat sedang tidur di sofa yang terletak di sudut ruangan.

Kelima sahabatnya menoleh dan melirik ke arah ponsel milik Ken yang terletak di atas meja. Ada panggilan masuk dari Atlas, Ken sama sekali tidak terganggu oleh panggilan itu, ia masih tetap melanjutkan tidurnya.

Kelima sahabatnya mulai terganggu akan hal itu. Evander mengambil inisiatif untuk membangunkan sang pemilik ponsel. "Woi Ken, handphone Lo bunyi tuh!"

Ken mulai bangun dari tidurnya, ia mengambil ponselnya dan langsung menjawab sambungan telepon tersebut.

"Halo bang, dimana Lo?" Ujar Atlas buka suara dari seberang telepon.

Anggota inti Trayton memasang telinga akan pembicaraan itu, Ken mendongakkan kepalanya sedikit dan ternyata kelima temannya sedang berusaha menguping pembicaraan tersebut.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang