𝓑𝔂 𝓢𝓱𝓪𝓯𝓯𝓻𝓸𝓷𝓮 𝓭'𝓱𝓪𝓷𝓾𝓶𝓲𝓪𝓶𝓸𝓻
Hujan lebat melanda Ibukota, para pedagang dan masyarakat berlomba-lomba berteduh, namun lain hal dengan pria itu. Pria berbadan tegap lengkap dengan baju serba hitam, tak peduli tubuhnya telah basah kuyup, langkah kakinya tetap tak berhenti.
Kini, pandangannya jatuh pada sebuah paviliun tua di depan sana, perlahan tapi pasti, langkah kaki Si Pria yang awalnya lambat kini berangsur cepat. Hingga tak butuh lama, ia telah sampai di beranda.
Sekelebat ingatan masa lalu terputar kembali di benaknya begitu memasuki paviliun.
𝑺𝒆𝒑𝒖𝒍𝒖𝒉 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒍𝒂𝒍𝒖...
"Sampai kapanpun, kami tak akan pernah mau jadi pengikut Istana Lize!"
"Itu artinya kau memilih pergi ke alam baka!"
Detik berikutnya ayunan pedang menembus tubuh pria tua tak berdosa. Membuat para warga sekitar ketakutan hingga bersimpuh pasrah.
"Di dunia persilatan ini, hanyalah Istana Lize yang layak berkuasa," tutur pria muda yang telah menebas pria tua tak bersalah. Dengan wajah angkuh ia menaiki kuda lantas berlalu.
Baru setengah jalan perjalanan, rombongan pasukan berkuda itu terpaksa berhenti.
Di depan sana, berdirilah wanita bertudung misterius. Dia hanya seorang diri menghadang para utusan Istana Lize, sama saja mengantar nyawa.
"Siapa kau? Gu Xiaowu dari Istana Lize ingin lewat, menyingkir," masih dengan wajah angkuhnya, pria muda itu menatap nyalang wanita bertudung.
"Putera Kedua dari Ketua Istana rupanya," tutur wanita bertudung, sudut bibirnya menyeringai, "jika begitu, Xu Yinghua dari Sekte Shaoyang akan menghalangi jalanmu!"
***
"Tak pernah kubayangkan Jiangnan akan seramai ini."
Jiangnan. Pusat berkumpulnya para pendekar dunia persilatan. Semua jenis pendekar dengan mudah kau temui di sini. Dari yang senior sampai yang masih baru. Dari yang licik sampai yang baik hati.
Di dunia persilatan ini, terdapat dua Sekte Persilatan terkuat. Sekte Shaoyang dan Istana Lize, belasan tahun kedua sekte telah mengibarkan bendera perang. Berebut siapa yang lebih layak jadi penguasa dunia silat. Tak hanya itu, Istana Lize bahkan tak segan membuat keributan di jalanan umun, hingga terkadang melibatkan warga biasa yang tak bersalah.
Dibandingan Istana Lize, Sekte Shaoyang masih memiliki hati nurani, mereka akan pikir panjang jika ingin bertarung. Maka dari itu, masyarakat lebih setuju Sekte Shaoyang-lah yang akan menguasai dunia silat.
"Guru menyuruhku pergi ke Sekte Shaoyang, sepertinya akan sulit bagiku mengingat pertama kali aku kemari," pemuda berbaju serba hitam menggaruk tengkuk pelan, ia menoleh kesana kemari. Hingga pandangannya jatuh pada pendekar wanita yang tengah duduk di sebuah kedai.
"Permisi Nona, aku ingin bertanya. Apa kau tahu di mana Sekte Shaoyang?"
Pendekar wanita yang tengah menyesap teh itu tersedak.
Melihatnya, pemuda berbaju serba hitam berniat menepuk pelan punggung si pendekar, namun justru pukulan di dada yang ia dapat.
"Lancang!"
"Maaf, Nona. Aku tak bermaksud."
Hening sejenak, hanya suara pedagang yang terdengar. Hingga...
"Untuk apa kau ke sana?," Jeda, pendekar wanita itu menatap penuh selidik, "apa kau mata mata dari Istana Lize"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ANTOLOGI] Rewrite The Past
Short Story"Hari ini aku kembali ke tempat yang sama setelah sekian lama, tidak mudah bagiku untuk menginjakkan kakiku di sini..jantungku berdegup kencang, bukan karena kita akan kembali berjumpa, tapi aku harus mengingat lagi masa-masa di mana kita bersama du...