❝ Ranu Kumbolo, Juni 2018. ❞
ㅤ ㅤ
ㅤ
ㅤㅤ Masih dengan kopi tubruk yang baru saja kubuat, asapnya masih setia menari-nari diudara bergabung dengan asap kobaran api yang melalap kayu dengan ganas tanpa ampun. Fokusku kini teralih, yang awalnya berperang dengan dinginnya semilir angin kini menatap orang-orang yang mengelilingi bara api seraya bersenda gurau tak lupa dengan genjrengan gitar manusia yang duduk disebelahku. Kueratkan sweeter merah muda yang sudah dua tahun menemani tapi masih saja kebesaran.Baiklah, mari ikut denganku memulai sebuah perjalanan yang mendadak menyerbu otakku. Membuka pintu tempat bernama masa lalu.
ㅤ
ㅤ
────────────────────
❝ Sekolah Menengah Atas, Januari 2015. ❞
ㅤ
ㅤㅤ Akhir bulan, tanggal tua, end of the month and relationship. Banyak yang berpisah pada tanggal keramat ini dan pada hari berikutnya kebanyakan dari mereka akan mengunggah postingan, "𝘑𝘢𝘯𝘶𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵, 𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘤𝘶𝘤𝘰𝘬 𝘮𝘦𝘰𝘸. "Termasuk tokoh utama kita. Padahal dari pagi sampai pulang sekolah mereka masih baik-baik saja sampai sebuah kejadian merusak segalanya.
Sebenarnya mereka pun melakukan rutinitas seperti biasa. Pagi buta Arsya sudah berangkat bersama sang kekasih, dikarenakan Hallilintar adalah anggota MPK seksi rapat dan OSIS akan melakukan projek akbar pertengahan tahun nanti. Banyak hal yang harus disiapkan jauh-jauh hari.
Sampai istirahat pun Hallilintar masih menyempatkan untuk mampir ke kelas Arsya untuk mengantarkan bekal buatannya. Padahal Arsya membawa bekal sendiri, namun karena Arsya pernah mengeluh jika dia tak menyukai bekal yang dibuat sang Ibunda-nya, jadilah Hallilintar berinsiatif untuk membuatkan Arsya bekal daripada gadis berkepala batu itu jajan diluar.
Sedangkan perut Arsya sendiri sangatlah sensitif dan masuk jajaran perut 'mahal' sehingga tidak boleh jajan yang sering dijajakan dipinggir jalan, apalagi porsi yang dibeli gadis itu diluar nalar sehingga penyakit pun mempunyai peluang besar menempati tubuhnya lebih lama.
Jikalau sang pujaan tidak masuk, Hallilintar rindu. Namun terlalu gengsi mengutarakan perasaannya.
Pulangnya, sekolah mulai sepi. Warga-warganya telah pulang kekandang masing-masing. Mungkin satu dua sampai belasan orang masih berlalu-lalang, kebanyakan menumpang Wi-Fi untuk mengerjakan tugas, ada juga yang memanfaatkannya untuk bermain.
Lama-kelamaan orang-orang yang berada disekitar sekolah menyusut, meninggalkan Arsya yang masih setia menunggu Hallilintar yang pamit untuk rapat —yang kesekian kalinya pada hari ini— di koridor.
Sebuah tepukan mengejutkan Arsya yang tengah menahan kantuk, kepalanya yang menunduk kebawah langsung ditegakkan. Dia menoleh kearah datangnya tepukan. Tidak keren sama sekali jika ternyata yang mengganggunya adalah penunggu sekolah yang kerap digosipkan oleh teman sekelasnya.
Tapi ternyata bukan, ada dua orang berada dalam pandangannya, sang penepuk bernama Gevirano, seragamnya telah terlepas berganti menjadi kaos tanpa lengan, dibelakangnya ada Shaidasela, Kekasih hati Gevin. Kebetulan Shai dan Gevin adalah anak OSIS dan mereka satu angkatan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ANTOLOGI] Rewrite The Past
Cerita Pendek"Hari ini aku kembali ke tempat yang sama setelah sekian lama, tidak mudah bagiku untuk menginjakkan kakiku di sini..jantungku berdegup kencang, bukan karena kita akan kembali berjumpa, tapi aku harus mengingat lagi masa-masa di mana kita bersama du...