#20. Memories of Summer Beach By. Clayuna R. Arghubi

3 0 0
                                    

ㅤSeperti biasa, setelah hari raya Idul Fitri, banyak muda mudi yang bepergian keluar kota untuk mencari suasana yang indah setelah sebulan menahan hasrat untuk tidak bepergian jauh karena arus mudik yang selalu membuat jalanan macet. Tak terkecuali dengan Clayuna, perempuan yang tengah memandangi rintik hujan di sore hari dari jendela rumahnya yang kini menghembuskan nafas panjang.

ㅤ"Gimana hari esok? Apakah cuaca akan hujan juga?"
Clayuna mulai bermonolog, kemudian ia menyesap segelas kopi hangat yang sedari tadi berada di genggamannya.

'ting.'

ㅤNotif yang berasal dari handphonenya berhasil mengalihkan pandangannya dari rinai hujan menuju beberapa pesan yang ditampilkan oleh layar ponsel pintarnya.

ㅤ"Besok siap-siap jam 9 yaa."

ㅤPesan dari sahabat karibnya berhasil membuat Clayuna menghembuskan nafas kembali. Ia masih ragu ingin bepergian di esok hari karena jika ia pergi, maka ia harus melaksanakan niatnya. Niat untuk melupakan perasaannya kepada teman laki-lakinya yang akan ia ajak touring bersama dengan sahabat karibnya. Tepat sekali, Clayuna sedang ada di dalam friendzone dengan teman laki-lakinya. Saling mengucapkan kata sayang, saling membutuhkan satu sama lain, namun Clayuna masih ragu dengan perasaan laki-laki itu terhadapnya walaupun sempat terucap bahwa laki-laki tersebut menyukai Clayuna. Iya, mereka berdua saling melontarkan kalimat suka, namun diantara keduanya tidak ada yang bertanya tentang status hubungan mereka. Yang mereka tahu, mereka hanyalah teman. Memang tidak seharusnya Gemini perempuan dan Gemini laki-laki menjadi satu karena akan membuat keduanya terlihat seperti pemain di pandangan keduanya.

'ting.'

ㅤSatu notif lagi berhasil masuk dan menghiasi layar ponsel pintarnya. Clayuna bergegas membuka notif tersebut.

ㅤ"Besok jam berapa?"

ㅤTanya teman laki-laki Clayuna, Yossi. Dengan cepat Clayuna membalas pesannya sesuai dengan jam yang ditentukan oleh sahabatnya.

ㅤ"Baiklah, setelah ini aku harus melupakan perasaanku ke Yossi. Mau bagaimanapun caranya, aku harus meninggalkan perasaanku di tempat itu."

ㅤClayuna menganggukkan kepala yakin dengan keputusannya meski hati kecilnya merasa tidak rela dengan keputusan tersebut, namun Clayuna harus melakukan hal tersebut demi kesejahteraan hatinya.

***

ㅤKeesokan harinya, Clayuna sudah dijemput oleh Yossi. Mereka berdua menaiki motor dan menuju ke titik temu dengan sahabat Clayuna di patung Bekantan yang terletak di tengah kota Banjarmasin. Tak lama menunggu, teman Clayuna yang bernama Zenita akhirnya datang bersama kekasihnya, Heru.

𝗖𝗹𝗮𝘆𝘂𝗻𝗮'𝘀 𝗣𝗢𝗩

ㅤSelama perjalanan menuju kota Pelaihari yang memakan waktu 2 jam lebih, aku lebih banyak berdiam diri di belakang kemudi dan membiarkan Yossi berkendara dengan fokus. Sesekali ia mengajakku mengobrol, namun dengan telinga yang tersumpal earpods membuatku tidak terlalu mendengar ucapannya yang membuat ia kesal karena selalu mengulang kalimatnya, hehe ia sangat lucu.

ㅤ"Boleh aku memelukmu dari belakang?" tanyaku yang entah dapat keberanian darimana. Belum sempat merutuki kebodohanku, ia langsung menyetujui dengan senang hati. Aku tentu saja merasa berbunga-bunga. Terik matahari yang membakar kulitku-pun tidak dapat menghilangkan senyuman yang selalu terukir diwajahku.
Di samping itu, hatiku juga ikut teriris mengingat hari ini adalah hari terakhir aku dapat bersamanya. Hubunganku dengannya sudah tidak sehat untuk hatiku. Menangisi seorang pria tidak ada dalam kamusku. Jadi daripada aku terjebak dalam lingkaran itu, aku lebih memilih memutus lingkaran tersebut.

[ANTOLOGI] Rewrite The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang