Hi! Cici is here!
Lama gak berjumpa, soalnya udah ngetik tapi berhenti mulu😭💔
Next update kalo komentar 5K+ ya!!
Jangan lupa follow biar bisa baca sampai ending! AloisiaTherin
Doakan habis ini sering update ya!
Kalian follow ig cici juga ya @aloisiatherin karena kalo aku lagi baik, akan aku upload scene di sg aku!
Mungkin ada saran scene yg lucu atau unik untuk cerita ini, bisa komen disini!
🦛🦛🦛
"Anya, saya berangkat ke kantor dulu, titip Joilin." Ujar Bian sembari mengancingkan kancing kemejanya.
Anya yang sedang menata makanan di atas meja makan hanya mengangguk. Matanya mengamati penampilan Bian yang lebih rapi dari biasanya.
Baru kali ini ia mendapati Bian pergi bekerja. Biasanya pria itu bekerja di ruang kerjanya.
"Bapak kerja apa sih?" Tanya Anya kepo.
Bian menoleh, menatap Anya. "Yang jelas cukup buat gaji kamu 80 juta sebulan."
Anya yang mendengar itu seketika mencibir. "Inget pak, saya gajiannya besok ya!"
Bian hanya berdehem.
"Anya tolong pakaikan saya dasi." kata Bian sembari mendekat pada Anya.
Anya menerima dasi yang di sodorkan Bian padanya. Ia mendongak, menatap Bian yang lebih tinggi darinya.
"Agak nunduk dong pak, udah tau saya pendek. Malah berdiri tegak" Gerutu Anya, membuat Bian menarik senyum simpul di salah satu sudut bibirnya.
"Enggak lagi tegak kok, dia tidur." Jawab Bian asal.
Anya terdiam sebetar, dia menatap wajah Bian yang cengengesan.
Ini sejak kapan duda satu ini jadi gini ya? Padahal dulu awal awal ia bekerja, Bian termasuk golongan manusia malas berbicara, tapi sekalinya bicara ngebuat Anya pingin nampol.
Sekarang, tingkat keinginan Anya untuk memukul kepala Bian meningkat seratus persen dari hari hari biasanya.
Mendapati ekspresi melongo Anya, Bian akhirnya merendahkan tubuhnya supaya Anya bisa segera memakaikan dia dasi.
"Ayo pakein, lutut saya geter ini." Kata Bian, membuat Anya tersadar dari bengongnya.
Bian merendahkan tubuhnya, hingga Anya bisa mengalungkan dasi ke lehernya.
"Kalau dari dekat begini, kamu lucu ya." gumam Bian, membuat Anya yang sedang fokus memakaikan Bian dasi tercengang.
"E-eh?"
Tanpa Anya sadari wajahnya tersipu malu, apalagi saat Bian menatap bola matanya dengan pandangan tertarik.
Jantung Anya seperti menggila di dalam sana, bahkan ia sudah menggigit bibirnya, saat Bian menyeringai.
Tiba-tiba saja semua terjadi begitu cepat, Bian yang memajukan wajahnya dan mengecup kecil sudut bibirnya lalu berdiri tegak sembari berjalan muncur.
Sedangkan Anya masih terdiam bak patung.
Fi-first kissnya!!!
"YHAA!! KURANG AJAR!!" Teriakan Anya begitu menggelegar, membuat Bian terkejut dengan mata melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Duda [END]
Humor"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya memilih kabur dari rumah daripada di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan pria yang tidak ia kenal. Masih dalam perjalanan kaburnya, Any...