Hi! Cici is here!!
Maaf ya lama update, keasikan bikin chat Bian Anya di IG! hehe..
Jangan lupa follow wattpad CICI yaa! target harusnya 52K followers nih.. aloisiatherin
IG : aloisiatherin
~ HAPPY READING~
"Pak Bian!!"
"Astaga Anya!" Bian terkejut, saat ia baru saja membuka pintu kamar Anya sudah berdiri di depannya dengan senyum lebar.
Anya hanya memberikan cengiran manisnya, membuat Bian mengalihkan pandangan matanya ke arah lain.
"Saya mau jalan-jalan pagi sama Joilin. Boleh ya pak.." Anya berkedip beberapa kali, merayu Bian.
"Minggir, saya mau lewat."
Anya berdecih kecil. Ia akhirnya berjalan mengekori Bian yang berjalan menuju dapur.
Meskipun belum termasuk hitungan bulan ia menjadi pengasuh Joilin, Anya sudah mulai hafal dengan kebiasaan dari Bian.
Pria itu selalu membuat kopi di pagi hari. Bahkan dapur memiliki perlatan lengkap untuk membuat kopi.
Anya saja bingung bagaimana cara kerja alat-alat itu. Anya hanya bisa membuat kopi kapal api yang sudah ada gulanya, jadi ia hanya tinggal menambahkan air panas dan mengaduknya.
"Joilin sudah bangun?" tanya Bian.
Anya memilih duduk di kursi bar yang berada di pinggir dapur. Matanya memengamati punggung lebar Bian.
"Sudah pak. Dia lagi bangunin si Monyong."
Mendengar jawaban Anya membuat Bian menghela nafas panjang sembari menggelengkan kepalanya.
"Jadi nggak sabar makan bebek bakar." Gumam Bian, yang seketika berhasil membuat Anya mendelik tajam.
"Pak! Itu bebek kesayangan Joilin!" Kata Anya sambil menggebrak meja.
Bian tak menoleh ke arah Anya, tapi dia bekata "Saya nggak suka kalau milik saya berpaling ke mahkluk lain."
Seketika bulu kuduk Anya meremang, mendengar perkataan Bian.
Sepertinya ikan lele peliharaan Joilin wafat karena di goreng oleh Bian dan penyebabnya adalah Joilin lebih menyayangi ikan lele daripada Papanya sendiri.
***
Pada akhirnya Bian ikut berolahraga pagi bersama Anya dan Joilin. Pria itu nampak gagah dengan dengan kaos ketat dan celana training yang seba hitam.
Sedangkan Joilin memakai kaos biasa berwarna kuning dan celana pendek biru. Tak jauh berbeda dengan Joilin, Anya juga mengenakan kaos oblong dan celana pendek, memperlihatkan paha mulusnya.
"Celamat Pagi Kek!" Joilin menyapa semua orang yang lewat dengan cengiran manis.
Anya sangat gemas melihat tingkah bocah satu itu, sedangkan Bian memasang airpods di telinganya dengan wajah tak berekspresi.
"Pak, Pak Bian." panggil Anya sembari mencolek pinggang pria itu.
Bian seketika menoleh, ia menarik salah satu alisnya ke atas.
"Saya haus." Kata Anya, membuat Bian menghentikkan langkahnya.
"Kita baru jalan sepuluh meter, Anya."
"Beliin es krim itu, Pak..." Anya menunjuk ke salah satu penjual es krim yang berada di pinggir jalan.
Kompleks perumahan Bian yang dekat dengan area penitipan anak, playgroup, TK dan SD, membuat banyak penjual sering berjejer di area tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Duda [END]
فكاهة"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya memilih kabur dari rumah daripada di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan pria yang tidak ia kenal. Masih dalam perjalanan kaburnya, Any...