T i g a p u l u h t i g a

103K 9.8K 2.6K
                                    

Uhuy! Update lagi 😎

2K komen buat next!

Di chapter ke bawah agak ada adegan dewasa dikit 🙏🏻

****

"Jangan apa apa in anak gue!" Tukas Bian dengan tajam. Matanya tak henti mengintimidasi tatapan Sarga yang cengengesan sedari tadi

"Hahaha, sans kali bro! Gak mungkin lah gue apa apain anak kecil. Kalo udah tujuh belas tahun, baru gue — AW!!!"

Sarga menjerit sekaligus mengelus belakang kepalanya yang di timpuk bokong panci oleh Anya.

Posisi mereka saat ini berada di ruang makan. Joilin masih berada di kamar, sedangkan ketiga orang dewasa itu berada di ruang makan.

Sebentar lagi Bian dan Anya akan berangkat honeymoon. Sarga bahkan sudah berada di rumah Bian sedari pagi.

"Mau lo apain anak gue ha?!" Anya sudah bersungut, siap siap menyemburkan omelan pada Sarga yang meringis kesakitan.

"Bini lo galak banget sih Bi." Adunya.

Bian tertawa. Ia menatap istrinya penuh bangga. "Yaiyalah, bini gue gitu lho!"

"Gak suami, gak bininya, gak ada yang lembut! Cuman anaknya doang yang lucu!" Gumam Sarga.

"Ehm! Om Calgaa!"

Joilin keluar dari dalam kamar dengan aroma wangi yang bahkan sampai meja makan tercium. Entah berapa botol parfum yang sudah bocah kecil itu habiskan.

Di kepala gadis kecil ada mahkota yang terbuat dari kertas. Tidak tau kapan Joilin membuat mahkota ala ala itu.

"Kamu pakai parfum berapa banyak, sayang?" Bian berjalan menghampiri anaknya.

"Emmhhh!" Bian sampai menyengit kala aroma parfum begitu menusuk hidungnya

"Mmmm, campek gak keuarl airl na!" Joilin menjawab sembari tersenyum sumringah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmmm, campek gak keuarl airl na!" Joilin menjawab sembari tersenyum sumringah.

Ya jelas sumringah! Dia akan tinggal bersama Om Sarga kesayangannya selama tiga hari.

"Wow, kamu terlihat cute, Joi." Sarga mulai melemparkan gombalannya.

"Timaaci Om Calgaa." Joilin tersipu malu.

Anya yang melihat itu sontak memutar bola matanya malas. Si paling genit dan si paling flirting kalo di satu in, cocok dah! Sayangnya beda usia hampir 20 tahun.

"Joiyin duduk dimana?" Tanya nya sesaat setelah Bian menurunkan Joilin dari gendongannya ke lantai.

"Mau duduk sini?" Sarga menepuk pahanya.

Belum sempat Joilin mengangguk, Bian sudah mendaratkan pantatnya di paha Sarga dengan kencang, sampai Sarga mengaduh.

"Aaaakhhh!" Sarga mendesis sakit. "Lo gila Bi?" Bisiknya tepat di belakang telinga Bian.

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang