e n a m b e l a s

137K 15.9K 2.6K
                                    

Hi Cici is here!

Maaf telat sehari, soalnya kemarin badannya agak gak enak :(

part terpanjang selama mengetik Bad Dua! Jangan lupa komen tiap part!

🦛🦛🦛

Pagi pagi sekali Joilin sudah bangun, menata tempat tidur, mandi bersama king bob, menjemur king bob, dan sekarang ia sudah duduk dengan baik serta manis di kursi makannya sendiri.

"Celamat ciang Nyanya." 

Joilin nyengir kuda, pada Anya yang baru saja bangun tidur. Bahkan bekas iler masih menempel di sudut bibir Anya.

Anya mengucek mata, melihat Joilin bahkan sudah terlihat cantik pagi ini.

Dia ini jadi pembantu gak tau diri banget ya?

"Mama Nyanya mau macak apa?" 

Kalo yang satu ini berhasil bikin mata Anya yang sebelumnya ngantuk jadi kembali melek. 

Oiya, ingatkan Anya jika kemarin ia menemukan Joilin yang memeluknya sembari menangis dan memanggil dia Mama.

Sumpah demi apapun! Masak saja Anya masih tidak bisa. Gimana mau jadi Mama?! Tolong siapapun, kalau mau gantiin posisi Anya boleh dong.

"Selamat pagi calon istriku, anakku."

Ini lagi! Suara serak serak rendah ini malah bikin Anya pingin lenyap dari bumi sekalian!

Bian yang memakai kaos tipis putih dan celana pendek se paha itu menghampiri Joilin lalu mengecup puncak kepala Joilin lembut.

"Celamat ciang Papabi." 

"Masih jam sembilan, masih pagi." Jawab Bian.

"Tapi matahalinya sudah muncul." Joilin menunjuk ke arah terik matahari.

Bian hanya tersenyum melndengar jawaban putri kecilnya, "iya, terserah kamu aja."

Setelah menghampiri anaknya, Bian ganti menghampiri calon istri yang masih belum mau menerimanya.

"Pagi, Mamanya Joilin." Bian menyender ke pinggiran meja makan, sembari menatap Anya yang sudah memutar bola matanya malas.

"Apaan sih, sana!" Ujar Anya dengan ketus.

Gapapa Bian, gapapa. Santai. Ini pertama kalinya dia di tolak dengan keras. Santai saja.

"Okey! Hari ini, Papabi yang masak! Kalian berdua, duduk aja di meja makan." Kata Bian dengan semangat.

"Oiya calon istri, kamu mandi dulu ya, Mami katanya bentar lagi kesini. Katanya gak sabar ketemu calon mantunya."

Dan ucapan Bian yang satu ini membuat Anya tersedak ludahnya sendiri.

Sialan! Dia kira ia sudah berhasil lolos karena kemarin malam kedua orang tua Bian tidak jadi datang!

***

"Papi, Mami.." Bian menyambut kedua orang tuanya yang baru saja turun dari mobil. Bian memeluk mereka dengan begitu erat, melepas rindu.

Joilin bersembunyi di balik pintu rumah, sedangkan Anya sudah cantik dengan balutan gaun putih bermotif bunga biru.

"Kamu sehat kan? Mami gak mau kamu mikirin mantan istri kamu itu." Ujar Mami Dian.

"Mi, i still love her." Balas Bian dengan tegas.

"Dia mama Joilin, dan wanita yang aku cintai." Lanjutnya, sembari menatap mata Mami.

"Terserah kamu Bian. Mami capek ngomong sama kamu. Kamu itu sebenarnya laki laki paling menyedihkan,"

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang