T i g a p u l u h l i m a

95.4K 10.5K 1.4K
                                    

GAK KERASA SEMINGGU LEBIH GAK UPDATE 😭🙏🏻😭

Target 1K komen aja deh 😭 serius 😭🙏🏻😭

Selamat membaca.. mulai dari sini agak ringan tapi agak berat dikit ya 😭😭🙏🏻🙏🏻😭😭

🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️🧟‍♀️

"Udah selesai? Ngintai anaknya?" Sarkas Anya, melihat Bian menutup pintu balkon kamar mereka.

"Gak keliatan apa apa." Ujar Bian sembari mengeluh kesal.

"Kita pulang sekarang aja gimana?" Bian beralih mendekati Anya yang menonton drama Korea.

Rasanya mereka lebih pantas di bilang sedang mengurung diri di dalam kamar hotel, daripada honeymoon. Ya bagaimana tidak? Sudah dua hari lamanya mereka mendekam di ruangan ini.

"Ayo mas! Udah gak kuat juga disini." Anya dengan semangat menimpali.

Bian yang mendengar itu tersenyum cerah. Ia menyibak selimut yang menutupi tubuh Anya.

"Sekali lagi dong, sebelum pulang." Kekeh Bian, membuat Anya melotot horor.

****

BRAKK!!

Anya menutup pintu mobil Bian dengan kencang, begitu ia turun dari mobil pria itu. Bayangkan saja, katanya sekali doang, taunya berkali kali!

Dan berujung mereka pulang di malam hari. Padahal rencana awal adalah pagi tadi pukul sepuluh! Memang mulut buaya!

Anya langsung berjalan ke dalam rumah, mengindahkan Bian yang memanggilnya berulang kali.

"Sayang, tunggu." Serunya. Tapi sia sia, Anya tak peduli.

Anya langsung masuk ke dalam rumah dengan kunci cadangan yang ia bawa. Ini sudah pukul sembilan malam, pastinya Joilin sudah tertidur.

Benar saja, lampu ruang tamu padam, menyisakan lampu dapur yang menyala. Langkah Anya bergerak menuju dapur yang ternyata sepi.

Tapi telinganya sayup sayup mendengar cekikikan Joilin dari dalam kamar.

"Nanti kalo Joilin besar, nanti Om Sarga ajakin jalan jalan ke luar negeri deh!"

"Benelan Om?! Jangan boong ya!"

Anya yang mendengar pembicaraan mereka sontak terheran heran. Tidak bisanya Joilin terkikik pelan. Biasanya saja suaranya menggelegar.

Tok tok tok!

Tangan Anya mengetuk pintu kamar.

"Joilin, mama pulang." Anya mengetuk pintu beberapa kali, hingga sebuah teriakan kencang terdengar dari dalam kamar.

"MAMA NYANYAAA!!!!" Joilin membuka lebar pintu kamarnya, disambut dengan sebuah pelukan erat di kaki.

"Kok cepet banget cih puyangnya?!" Gerutu Joilin seraya mendongak ke atas.

"Sayang, ini makannya aku taruh meja ya!!" Teriakan dari arah ruang makan membuat mata Joilin berbinar.

Gadis kecil itu berlari ke ruang makan, berniat memeluk papa kesayangannya.

"Papabi!!!!!" Teriak Joilin girang.

"Loh, cantiknya Papabi belom tidur?" Tanya Bian. Ia menunduk, supaya bisa memeluk putri kecil ke dalam pelukannya.

"Beyom! Tadi Om Calga masih bacain Joiyin celita!" Kekehnya dengan sebuah cengiran di bibir.

"Baca cerita? Baca cerita apaan?" Tanya Bian. Kakinya melangkah menuju sang istri dan Sarga yang sedang berbincang kecil.

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang