E m p a t p u l u h

82.4K 10.1K 3.3K
                                    

Selamat tahun baru!!

Yuhu! Updatenya cepet lah ya.. hehew 😬

Jangan lupa 2K komen, kalo bisa lebih 🥹☺️

SIAPA YANG GAK SABAR TAMAT?!!

SIAPA YANG MAU SAMPEK PANJANG?!

Sepertinya tamatnya akan di 50 Part an deh 😭🥹 doain aja ya..

💐💐💐

Bian seketika maju dan langsung mencekal kerah kaos Oliver, menyebabkan pria itu tertarik ke depan.

"Mana bajingan gila itu?" Desis Bian.

Tatapannya benar-benar tajam, menusuk ke arah mata Oliver yang memberikan tampang tengilnya.

"Lo udah punya istri," jawab Oliver santai.

"Lo sama bajingannya dengan si brengsek itu." Desis Bian semakin tajam. Geraman suaranya bahkan berhasil membuat sekujur tubuh Anya merinding.

Ia tidak pernah melihat sisi Bian yang satu ini. Sisi marah sampai urat lehernya nampak menonjol keluar.

"Gue? Gue cuman jadi cowok bertanggung jawab." Jawab Oliver tenang. Pria itu sama sekali tidak terusik dengan tatapan mengintimidasi Bian.

Satu bogeman mentah seketika mendarat di pipi Oliver dengan keras, mengakibatkan pria itu tergeletak di atas paving.

"Bangun lo bangsat!" Umpat Bian, kembali menarik kerah kaos Oliver.

Anya masih tidak paham dengan apa yang terjadi. Otaknya masih belum bisa mencerna semuanya.

Tak ingin perkelahian terjadi semakin jauh, Anya segera bangkit dan melerai mereka dengan cepat. Ia menarik tubuh Bian mundur, tapi pria itu malah menyentak tubuh Anya, membuat Anya terdorong ke belakang.

"Mana sahabat bajingan lo, yang udah hamil in istri gue!" Geram Bian, menarik kembali kerah kaos Oliver agar segera bangkit.

"Ngapain lo nyari dia? Oh, karena lo gak bisa maafin diri sendiri karena udah sia-sia in bini lo yang udah di dalam tanah?" Kekeh Oliver sembari meludah.

Oh, tentang mantan istri Bian.

"Jaga mulut mu bajingan!" Bian bersiap mendaratkan bogeman mentah lagi, tapi Oliver berhasil menahan dengan sama kuatnya.

Pria yang tadi masih menampilkan tampang tengil kini berubah menjadi serius. "Kenapa lo kelihatan marah banget sama gue?" Tanyanya.

"Apa karena lo cemburu, waktu itu gue mau nikahin bini lo yang udah hamil, meskipun bukan anak gue?" Kekeh Oliver.

"BANGSAT!" Bian kembali menonjok perut Oliver, berulang kali, melampiaskan amarah.

"Gimana rasanya?" Kekeh Oliver.

"Lo sama sahabat lo emang bajingan. Gila!" Desis Bian.

"Nana cinta pertama gue, Bian. Lo pikir gue bakal biarin dia hamil sendiri?" Oliver terus terusan berujar.

"Kalau lo waktu itu bilang dia udah hamil, gak bakal gue nikahin dia! Bajingan!" Bian menendang tubuh Oliver yang sudah tak berdaya.

"Kenapa? Lo nyesel?" Kekeh Oliver, terus memancing.

"Anaknya mirip bokapnya gak sih, Bi. Salut gue, kayaknya Nana cinta banget sama selingkuhannya, daripada sama lo."

Bian sudah berniat menginjak wajah Oliver, namun Anya langsung memeluk tubuh kakaknya yang tergeletak, mendekapnya erat, membuat Bian mengurungkan hal itu.

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang