T i g a p u l u h d e l a p a n

88.1K 9.4K 2.8K
                                    

Ternyata belom ku upload kemaren malem 😭 eh ketiduran 😭🙏🏻😭

Ini nggak aku revisi, langsung upload! Kalo ada typo komen ya 🙏🏻🫶🏻

Selamat membaca, selamat ber ovt!

2K komen for next!
🧌🧌🧌



"DASAR KAKAK KURANG AJAR!" Sembur Anya sembari memukuli tubuh Oliver menggunakan tas jinjingnya.

"Eh- eh- sakit Nya!" Oliver berusaha menghindari serangan yang di layangkan oleh adiknya.

"Mama Nyanya, dia ciapa? Buyu ketek nya banak." Kata Joilin, sembari menunjuk ke ketika Oliver. Kebetulan Oliver memakai baju tanpa lengan, hingga menampakkan ketiaknya.

Anya langsung menghentikan gerakannya. Dia mendekat pada Joilin dan berjongkok di depannya.

"Dia kakaknya Mama, Joilin." Jawab Anya dengan nafas terengah engah.

"Halo bocil! Kenalin, gue Oliver." Oliver menjulurkan tangannya ke depan, yang disambut Joilin dengan jabatan tangan.

"Hayo kakak Olipel!" Joilin memberikan senyum lebarnya.

***

Joilin kini bermain lego bersama Oliver. Ternyata gadis kecil itu punya minat yang sama dengan Oliver, dalam bermain lego.

Joilin dengan pandai dan lihai menyusun lego lego itu menjadi berbagai macam bentuk, sesuai dengan keinginannya.

"Untung ada Oliver. Punggung papi gak jadi korban lagi." Cerocos papi sembari memakan buah yang di kupaskan sang istri untuknya.

"Kenapa mereka berdua bisa akrab?" Papi bertanya tanya heran. Karena setaunya, Oliver susah berinteraksi dengan anak kecil.

"Udah dibilang, Joilin itu anak ajaib, Pi." Seloroh Anya dengan asal, membuat Papi melotot.

"Iya! Ajaibnya bikin punggung papi patah tulang!" Omelnya, membuat Anya tertawa.

"Mana suami mu itu?! Papi kan kangen sama di juga."

"Kerjaannya numpuk Pi." Jawab Anya.

"Oh, habis honeymoon kemaren?"

Pipi Anya seketika memerah, tapi juga diiringi rada kesal karena honeymoon versi Bian itu benar benar gila dan tidak jelas!

"Udah ah! Kesel kalo inget tentang honeymoon! Anya mau ke Joilin aja!" Omelnya, lalu ia bangkit dan langsung berjalan menghampiri Joilin yang asik dengan Oliver.

"Halo, Mama mau ikut ya." Anya duduk di samping Joilin, berhadapan dengan Oliver.

"Kalian berdua, kalau gini mirip banget." Cetus Oliver tiba-tiba. Dia menatap wajah Anya dan Joilin dari atas ke bawah.

Pndangan mata Anya naik, menatap Oliver dengan satu alis terangkat. "Ya namanya juga anak gue ya mirip."

"Tapi mama Nyanya bukan mama yang lahilin aku, Om! Mama Nyanya di angkut Papabi waktu jadi gembyel!" Cetus Joilin tiba-tiba, dengan tangan yang masih asik menyusun lego.

Mata Oliver menyipit, karena tawa yang keluar dari bibirnya. Sedangkan Joilin sudah melotot kesal dengan bibir manyun.

"Serius, Joilin?" Tanya Oliver, memastikan.

Joilin tak mendongak ketika menjawab, "heem." Kepalanya mengangguk. "Mamah Joiyin yang acli tinggal di bawah tanah."

Seketika ekspresi Oliver berubah. Nafasnya tercekat. Ia sudah terlalu jauh bertanya perihal hal ini.

"Papabi kan, duda." Lanjut Joilin.

Oliver mengangguk, bibirnya menggumamkan huruf O dengan panjang. Sedangkan Anya menggerakkan tangannya untuk mengelus puncak kepala Joilin dengan sayang.

Bad Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang