⋆♱✮♱⋆☽☾⋆♱✮♱⋆
Riddle Manor, 1950
"SIALAN!"
Teriakan itu bergaung memenuhi ruangan. Orang-orang bertudung hitam di sekitarnya menunduk, bergetar ketakutan, hingga menghembuskan napas saja rasanya sulit. Sementara seorang pria muda tampan yang kini wajahnya menjadi lebih tidak manusiawi dari sebelumnya berdiri di tengah, memandang dengan perasaan campur aduk ke arah sebuah potret perempuan yang dikelilingi berbagai macam tabung kaca dan asap yang diletakkan di atas meja batu bundar dengan huruf-huruf Rune kuno.
Pupil mata lelaki itu memerah, beriringan dengan wajahnya. Napasnya memburu. Urat-urat di sekitar pelipis dan lehernya menegang, begitu jelas terlihat. Tangan kanannya menggenggam tongkat sihir begitu erat, hingga rasanya tongkat itu sebentar lagi akan hancur.
"Siapa yang berani melalukan ini?" Volume suaranya lebih lemah, tetapi kini penuh penekanan. Amarahnya jelas belum padam.
Para pengikutnya masih belum berani mengangkat kepala, malah melirik satu sama lain dengan kebingungan. "Saya menduga Potter, Tuan," kata seorang wanita dengan suara melengking.
Mendengar nama itu, sang pemimpin menggeram, tanpa sengaja membuat ledakkan besar di sekelilingnya hingga menewaskan beberapa pengikutnya termasuk wanita tadi. Beberapa orang yang masih hidup baik yang terluka ataupun yang benar-benar selamat tanpa lecet menyingkir, mengambil langkah mundur ketakutan, menghindari api hijau yang masih berkobar di atas tubuh-tubuh kawan mereka.
"Habisi siapa saja yang berani mengangguku!" perintahnya. "Aku akan menghabisi Potter dengan tanganku sendiri."
⋆♱✮♱⋆☽☾⋆♱✮♱⋆
original by IR. Sequoia
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐒𝐨𝐮𝐥𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐖𝐡𝐨 𝐖𝐚𝐬𝐧'𝐭 𝐌𝐞𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐁𝐞 | 𝐕𝐨𝐥 𝐈
Fanfiction𝓨𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝓳𝓾𝓼𝓽 𝓪 𝓼𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮𝓻 𝔀𝓱𝓸 𝓾𝓷𝓭𝓮𝓻𝓼𝓽𝓪𝓷𝓭 𝓶𝓮 𝓶𝓸𝓻𝓮 𝓽𝓱𝓪𝓷 𝓲 𝓾𝓷𝓭𝓮𝓻𝓼𝓽𝓪𝓷𝓭 𝓶𝔂𝓼𝓮𝓵𝓯, 𝓪𝓷𝓭 𝓮𝓿𝓮𝓷𝓽𝓸𝓾𝓰𝓱 𝔀𝓮'𝓻𝓮 𝓶𝓪𝓭𝓵𝔂 𝓲𝓷 𝓵𝓸𝓿𝓮, 𝔀𝓮 𝓷𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓶𝓮𝓪𝓷𝓽 𝓽𝓸 𝓫𝓮 𝓽𝓸𝓰𝓮𝓽𝓱𝓮𝓻. Ro...