⋆♱✮♱⋆☽☾⋆♱✮♱⋆
"Jadi sebenarnya apa yang membuatmu mau membaca buku Herbologi?" tanya Susan ketika Rosette mengembalikan buku yang dipinjamnya semalam. Mereka sampai di ruang rekreasi Hufflepuff yang kuning dan terang benderang, membuat Rosette merasa seakan ia berada di dalam matahari. Mereka mencabut tongkat sihir dan membuat ayunan rumit, sampai udara panas mengembus dari ujungnya; kemudian mengacungkan ujung tongkat ini ke jubah, yang lalu mengepul mengeringkan diri.
Rosette mengenyakkan diri ke salah satu kursi, menyengir saat Susan memandangnya heran. Pasalnya Rosette memang menunjukkan dengan jelas di beberapa kesempatan kalau dia tidak suka Herbologi, bahkan tidak suka bermain tanah-tanahan. Dia lebih suka berlatih menggunakan mantra seperti kelas Mantra, transfigurasi, atau yang sedang LD lakukan biasanya.
Gadis itu menelan ludah kasar begitu Hannah duduk bersama mereka, membawakan tiga cangkir teh hangat dari peri rumah. Justin dan Ernie sudah tidak bersama mereka. Para lelaki itu masih bermain seluncuran di atas danau beku dengan anak-anak lelaki Hufflepuff lain. "Aku mendapat mawar merah tua dari seseorang."
Susan mengangkat alisnya tinggi-tinggi, sementara Hannah langsung menutup mulutnya, hampir berteriak. Rosette sudah tidak heran dengan reaksi mereka, sudah terbiasa dengan anak-anak Hufflepuff yang lebih ekspresif dari dirinya.
"Tapi..." Susan memajukan kursinya agar lebih mendekat. Hannah mengikuti. "Siapa?"
"Aku..." Rosette bimbang, apakah dia harus mengatakan nama Malfoy pada mereka? Apa mereka akan suka ini? "Aku tidak tahu. Tiba-tiba bunganya berubah warna. Mungkin dia yang menyihir dari jauh."
"Sepertinya...penggemar rahasia?" tanya Hannah, begitu tertarik.
"Mungkin." Rosette mengangguk kuat, walau hatinya merasa sedikit tidak enak pada teman-temannya. "Aku tidak tahu apa artinya itu, makanya aku meminjam bukumu." Gadis itu menarik napas, memberi jeda sambil mengingat apa yang ia baca semalam. "Tertulis bahwa warna itu berarti sesuatu yang sifatnya lama, tapi bisa juga berarti memulai yang baru. Lalu, aku juga tidak mengerti maksud dari 'keinginan untuk melestarikan sesuatu yang dalam'."
Susan termenung, tampak berpikir keras, sementara Hannah memasang wajah bingung. "Aku punya spekulasi, tapi aku takut itu salah," kata Susan.
Rosette mencondongkan tubuhnya. "Apa saja...katakan!"
Susan memandang kedua temannya bergantian, seakan menimbang kata yang sesuai dengan kapasitas otak mereka. "Er—mungkin orang yang memberikanmu ini mau mengungkapkan kalau dia menyukaimu sejak lama seperti 'sesuatu yang sifatnya lama'? Mungkin juga dia sedang memintamu menjadi kekasihnya seperti 'memulai yang baru'?"
"OH!" kata Hannah tiba-tiba. Susan menyecap tehnya, tampak tersinggung, tapi setelahnya terkekeh pelan. "Dia menyukaimu sejak lama dan sedang menyatakan perasannya. Tapi dia juga mengungkapkan bahwa 'dalam'—dia bisa jadi tidak sekedar menyukaimu saja. Bisa jadi dia punya perasaan yang dalam, tulus, atau apapun itu sebutannya. Tapi dia tidak main-main."
Rosette tertegun. Benarkah Draco Malfoy tidak main-main soal ini padanya? Tapi dia masih tidak mengerti kenapa lelaki itu tidak berhenti merundung teman-temannya.
Keesokan harinya, sosok besar tinggi yang menghilang selama beberapa bulan belakangan ini kembali ke Hogwarts. Namun kedatangan Hagrid tidak disambut antusias oleh semua murid. Beberapa, seperti Fred, George, dan Lee, berteriak gembira dan melompati gang antara meja Gryffindor dan Hufflepuff untuk menjabat tangannya yang besar; yang lain, seperti Parvati dan Lavender, bertukar pandang muram dan menggelengkan kepala. Rosette tahu banyak di antara mereka lebih menyukai pelajaran Profesor Grubbly-Plank, dan celakanya sebagian dari dirinya, bagian sangat kecil yang objektif, tahu bahwa mereka punya alasan bagus. Ide Grubbly-Plank tentang pelajaran yang menarik bukanlah yang mengandung risiko kepala seseorang bisa copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐒𝐨𝐮𝐥𝐦𝐚𝐭𝐞 𝐖𝐡𝐨 𝐖𝐚𝐬𝐧'𝐭 𝐌𝐞𝐚𝐧𝐭 𝐭𝐨 𝐁𝐞 | 𝐕𝐨𝐥 𝐈
Fanfiction𝓨𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝓳𝓾𝓼𝓽 𝓪 𝓼𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮𝓻 𝔀𝓱𝓸 𝓾𝓷𝓭𝓮𝓻𝓼𝓽𝓪𝓷𝓭 𝓶𝓮 𝓶𝓸𝓻𝓮 𝓽𝓱𝓪𝓷 𝓲 𝓾𝓷𝓭𝓮𝓻𝓼𝓽𝓪𝓷𝓭 𝓶𝔂𝓼𝓮𝓵𝓯, 𝓪𝓷𝓭 𝓮𝓿𝓮𝓷𝓽𝓸𝓾𝓰𝓱 𝔀𝓮'𝓻𝓮 𝓶𝓪𝓭𝓵𝔂 𝓲𝓷 𝓵𝓸𝓿𝓮, 𝔀𝓮 𝓷𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓶𝓮𝓪𝓷𝓽 𝓽𝓸 𝓫𝓮 𝓽𝓸𝓰𝓮𝓽𝓱𝓮𝓻. Ro...