Kamp Pelatihan Musim Gugur
•
"Menurutmu, mana yang lebih bagus?"
Jonggun memandang datar buah tomat yang [Name] genggam di kedua tangannya. Kerutan di dahi, menandakan bahwa laki-laki itu tengah berpikir keras. "Bagus semua."
"Nggak bisa gitu dong. Kau harus pilih salah satu!" [Name] mengerucutkan bibir.
Jonggun menghela napas. "Kanan."
[Name] memandang lekat buah tomat yang ada di tangan kanannya. "Kulitnya jelek. Aku nggak suka."
"Kalau gitu, ambil yang kiri."
"Yang ini sedikit busuk dan nggak terlalu matang."
Jonggun berdecak. Ia dengan gesit, memilih secara acak buah tomat yang ada di depan matanya dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.
"Apa yang kau lakukan? Kau mengambilnya terlalu banyak. Memangnya kau ingin setiap hari makan tomat?" [Name] menganga lebar ketika Jonggun memasukkan tomat seplastik penuh.
"Kau terlalu banyak berpikir dan memilih. Padahal tinggal masukkan saja ke dalam troli karena aku yang bayar. Bukan dirimu, bocah." Jonggun mendengus. Kedua tangannya menggenggam troli, mendorongnya menjauh dari tempat buah-buahan.
[Name] mengejar langkah lebar Jonggun. "Aku harus memilih yang bagus biar nggak sia-sia beli tau!"
Gadis itu mengajak Jonggun pergi ke supermarket karena stok makanan mereka habis. Untung saja [Name] membuka kulkas dan lemari bumbu. Kalau tidak, mereka semua bisa kelaparan. Sedangkan Jungoo langsung singgah ke tempat komik.
[Name] mengedarkan mata. Hanya segelintir orang yang sibuk memilih makanan untuk dimasukkan ke dalam keranjang. Kebanyakan mereka datang sendirian. Mungkin karena sudah malam, ditambah lagi masih hari kerja. Setidaknya ia leluasa bisa ke sana kemari, tanpa takut menabrak orang.
"Besok kau jadi pergi ke kamp pelatihan?" Jonggun bertanya ketika mereka singgah di tempat makanan ringan.
Jari telunjuk [Name] bergeser ke samping, mencari snack yang akan ia bawa besok. Jonggun dengan setia menunggu [Name] yang sibuk mengambil berbagai cemilan di tangan.
"Ya, begitulah. Memangnya kenapa?"
Kamp Pelatihan Musim Gugur diadakan oleh sekolah besok. Semua murid wajib mengikuti. Mau tidak mau, [Name] juga harus datang untuk menjalani 2 malam 3 harinya di sana.
"Nggak boleh kalau nggak ikut?"
"Ya. Karena itu wajib diikuti." [Name] yang puas memilih, segera menghamburkannya ke dalam troli.
"Berhati-hatilah. Perasaanku nggak enak dengan itu."
[Name] mengangkat kepala ketika Jonggun mengusap kepalanya lembut. "Kau nggak demam, 'kan? Kenapa berkata seperti itu? Aku jadi merinding tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TB | Lookism x reader!
Fanfictionᴀ ғ ᴛ ᴇ ʀ ➝ | s t o r y | ➝ ᴛ ᴀ I'm back. [Tidak sepenuhnya mengikuti alur, tapi tetap mengikuti] 𝗡𝗢 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 - 𝗣𝗟𝗘𝗔𝗦𝗘! Jangan lupa tinggalkan jejak. 17+ ───────────────────── ⋆⋅Ω⋅⋆ ── 🅖 Fanfiction • Webtoon • Action • Life © _astrolo...