- 19 - Kembalinya Dia

2.3K 372 19
                                    

Stalker itu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Stalker itu kembali

"[Name], kenapa akhir-akhir ini kau jarang sekali olahraga bersama kami?"

Menolehkan wajah ke samping kanan. Sesosok laki-laki berwajah gembul tengah menatapnya dengan napas terengah-engah. Kerutan samar tercetak jelas di kening [Name] yang tertutupi helaian rambut.

"Aku selalu bangun kesiangan, Ndut. Pekerjaanku nggak menginjinkan aku untuk bersantai-santai." [Name] menampilkan ekspresi cemberut. Ia jadi teringat kelakuan DG yang selalu menyimpan setumpuk berkas di meja kerjanya.

"Pantas saja aku sering melihatmu berlarian di lorong sekolah." Vasco ikut menimpali.

[Name] meringis malu. "Haha. Kelihatan, ya?"

"Memang kamu kerja di mana? Apa kayak Bumjae yang kerja di café?" Vasco melirik gadis itu sekilas.

"Aku kerja memeriksa dokumen." [Name] mengelap keringat di pipi.

Langkah kaki mereka melambat ketika masuk ke area taman. Hyungseok segera menumpu kedua tangan di lutut. Sedangkan Vasco dan [Name] berdiri tegak dengan sebuah minuman di tangan masing-masing. Vasco menyeruput susu cokelatnya sambil menatap Hyungseok tajam.

[Name] ikut mencari tahu apa yang sedang Vasco amati dari Hyungseok yang masih setia dengan posisinya. "Sudah tiga bulan ya kalian olahraga pagi?"

"Iya, [Name]. Hyungseok sangat sungguh-sungguh olahraga. Bobot olahraganya juga sama-sama naik dua kali lipat." Vasco mengerutkan alis.

"Dan kau pasti bingung kenapa berat badannya nggak turun-turun, ya?"

"[Name], kamu juga bisa telepati?"

"Telepati?" ulang [Name] bingung.

"Aku sama Bumjae,suka pakai telepati. Terus Bumjae, suka tahu aku selalu ada di mana."

[Name] tertawa atas kepolosan Vasco. Mungkin laki-laki itu tidak tahu bahwa Bumjae menanam aplikasi pengintai di ponselnya.

"Ah. Tentu saja bisa. Aku bisa menggunakan telepati hati, makanya aku tahu apa yang kamu pikirkan sekarang."

Vasco mengacungkan kedua jempolnya. "Woah! [Name], hebat!"

"Coba kau cari tahu jawabannya." [Name] meneguk habis air putihnya. "Kamu pasti akan tahu penyebab kenapa badannya si Ndut, nggak turun-turun."

Vasco beralih menatap Hyungseok. "Kamu benar, [Name]. Aku harus mencari tahunya sendiri!"

Menggelengkan kepala. [Name] sudah tahu penyebab berat badan Hyungseok yang tak kunjung turun, meski sudah melakukan olahraga rutin.

Jawabannya karena Hyungseok selalu makan banyak ketika sedang menjaga toko. Makanan yang dimakan Hyungseok mengandung lemak tinggi dan semua itu dimakan di malam hari.

TB | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang