- 13 - Hari Spesial

2.8K 484 40
                                    

Hari Spesial Vasco

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Spesial Vasco

Kedua matanya menyipit ketika seluruh tubuhnya mati rasa. Diliriknya sosok makhluk yang tidak pernah lepas darinya. Mendengkus jengkel, [Name] menepuk-nepuk lengan kekar yang melingkar di perutnya.

"Hoi, pink tua mesum. Mau sampai kau terus menempel padaku?!"

DG bergerak mencari posisi yang lebih nyaman dan mempererat pelukan. Sedangkan kakinya membelit kaki mungil [Name] yang membuatnya semakin nyaman menjelajah ke alam mimpi. Bibirnya bergumam tak jelas yang sedetik kemudian, kembali mendengkur halus.

Hembusan napas teratur dapat [Name] rasakan di lehernya yang tertutupi pakaian. DG sepertinya benar-benar tertidur setelah menemukan sebuah guling bernyawa. Ia merasa aneh tidur dengan keberadaan sesuatu di sampingnya. Sampai ia masih terjaga dengan mata yang masih terasa segar bugar, kecuali ia sakit.

Melirik jam di layar ponsel. Bibir [Name] mengerucut sebal. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tandanya ia sudah menemani DG tidur selama satu jam. Padahal ia juga lelah dan ingin ikut tidur, tapi apa daya? Matanya malah tidak mendukungnya sama sekali.

"Sial. Aku nggak bisa tidur!"

Laki-laki berambut pink itu benar-benar menempati janji. [Name] diculik ketika sedang menunggu bus yang akan mengantarnya pulang ke rumah. Tentu saja ia berontak yang berakhir sia-sia dan selama perjalanan pulang. Tangannya digenggam erat, seolah ia tahanan penjara yang berniat melarikan diri.

"Keluar." DG membuka pintu mobil yang terparkir di besemen apartemen.

[Name] membuang muka. Enggan menatap wajah DG yang sekarang berdiri di sampingnya. Diam-diam tangannya memegang seatbelt dengan kulit yang berkeringat dingin. "Nggak mau! Aku maunya pulang ke rumahku, bukan ke rumahmu!"

"Ck." DG berdecak. Dilepasnya seatbelt yang melindungi tubuh gadis itu. Lantas menariknya keluar. Dalam sekali hentakan, tubuh [Name] terangkat dan mendarat di bahu kanan. Sementara kakinya mendorong pintu mobil yang terbuka lebar.

"Apa-apaan kau? Turunkan aku." [Name] menendang-nendang udara kosong dan memukul punggung tegap DG.

"Pink tua sialan. Kau tuli? Turunkan aku sekarang! Aku mau pulang."

DG tak menggubris perkataan [Name]. Kakinya melangkah keluar dari lift. Membuka kunci pintu apartemen menggunakan sidik jari. Melepas alas kaki dan sepasang sepatu dari kaki gadis itu.

"Hei! Ini namanya penculikan tau. Kau bisa dipenjara karena kasus punculikan seorang gadis! Memangnya kau mau citra baikmu rusak karena kasus menggelikan seperti ini, hah?!"

Lelah teriak-teriak, bak orang gila. Akhirnya [Name] membungkam mulut rapat-rapat. Kelopak matanya menurun malas. Tidak tertarik dengan segela kemewahan yang disuguhkan di dalam apartemen milik laki-laki itu.

TB | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang