• 39 • Hamazaki Terakhir

1.1K 171 28
                                    

The Last One?| ʜᴀᴍᴀᴢᴀᴋɪ |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Last One?
| ʜᴀᴍᴀᴢᴀᴋɪ |

[Name] refleks memiringkan tubuh ke samping kiri, menahan kepalan tinju yang mengarah ke kepala. Ia mendesis saat pria berpakaian jas hitam formal, layaknya bodyguard itu memutar tangan ke belakang. Sehingga tangan kanannya terkunci erat di punggung.

"Ikutlah bersama kami Nona, atau kami terpaksa membawamu pergi," ucapnya.

[Name] menyikut perut pria itu, lalu memutar tubuh, lantas meninjunya.

BUK!

[Name] menekuk leher pria itu seraya mengangkat lutut kanan, memukul wajahnya. Terakhir, memukul leher dengan kedua siku, dan menginjak punggungnya.

BRUGH!

"Paman, cepat nyalakan mobilmu. Kita harus pergi sekarang juga," ucap [Name] masuk ke mobil, di samping kemudi, memasang sabuk pengaman, menutup pintu, dan duduk tegap.

Empat orang sudah terlihat mendekat ke mobil mereka. Sedangkan pria tadi yang jatuh terkapar, sudah terlihat berdiri untuk mencegah kepergian gadis itu yang duduk di dalam mobil.

"Tunggu sebentar," sahut Paman Judi memutar kunci, menyalakan mesin mobil tuanya. Berkali-kali dicoba, hanya terdengar gerungan hebat dari mobil yang menyemburkan asap tebal dari knalpot.

"Ya ampun. Mobilmu sepertinya perlu diganti. Paman mau kita tertangkap? Cepatlah, nyalakan mobil tuamu ini!" gerutu [Name] menepuk dasboard mobil yang tak mau menyala.

"Bisa kau diam saja, bocah? Mobilku ini tidak tua, dia hanya kekurangan usia!" seru Paman Judi tak terima mobilnya tersakiti.

"Hei, itu sama saja. Sama sepertimu yang sudah tua, dan kekurangan usia!" [Name] menunjuk Paman Judi yang mendengus.

"Sudahlah, tenang saja. Kita tidak akan tertangkap. Aku ini paling handal dalam hal menyetir mobil." Percobaan pertama dan kedua gagal, Paman Judi kembali menyalakan mesin yang sedetik kemudian, mesin menyala garang, menimbulkan getaran medium di dalam mobil.

"Dan payah dalam hal berjudi," lanjut [Name] menambahkan membuat Paman Judi meliriknya tajam.

Kaca sudah diketuk berulang kali, bahkan hampir dihancurkan. [Name] menggeram rendah, kesal karena Paman tak kunjung menginjak pedal gas. Ia pun nekat membuka pintu secara kasar, menghempaskan orang yang berdiri di sampingnya.

BRUGH!

Pria itu terhempas menabrak orang yang sedang berjalan di belakangnya. [Name] cepat menutup pintunya lagi.

"Pegangan bocah! Kita berangkat!"

Paman berambut cepak, bertubuh kekar berotot itu, menarik tuas dan gas secara bersamaan. Mobil Toyota Corolla berwarna hitam itu pun membelah jalanan kota Seoul. Melaju agak santai, meski tahu ada beberapa mobil musuh yang mengejar.

TB | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang