- 16 - Hantu dan Bodoh

2.5K 435 61
                                    

Hantu dan Si Bodoh Zin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hantu dan Si Bodoh Zin

[Name] kembali menumpukan kepala ke meja, matanya terasa sangat berat. Suasana yang bisa dibilang pas dengan panas terik diluar sana, juga angin sepoi-sepoi yang keluar dari udara AC. Melemahkan kelopak matanya untuk menutupi manik indah tersebut.

Semalam, Kira tidak membiarkannya tidur. Melalui sambungan telepon dengan alat pendengar yang menempel di kedua telinga, cukup membuatnya tersiksa setengah mati. Meski pada akhirnya, pekerjaan yang dilakukan mereka berdua membuahkan hasil yang tak terduga.

Bunyi pintu bedebam membuat [Name] terlonjak. Matanya yang memerah sayu menatap garang pada DG yang berjalan menghampiri.

"Kau sudah menyelesaikannya, bocah?"

"Iya." [Name] menjawab ketus. Lehernya terhempas ke sandaran sofa. Berusaha memejamkan matanya kembali.

Namun tampaknya, DG tidak membiarkan gadis itu berleha-leha. Diangkatnya tubuh [Name] untuk duduk di atas pangkuannya. Dengan terpaksa [Name] membuka mata dan menemukan sosok wajah dengan seringai menyebalkan yang terpatri di bibir pinknya.

"Apa? Jangan ganggu tidurku, sialan! Aku benar-benar ngantuk."

"Kau kemana saja, hm?"

"Aku butuh waktu untuk menenangkan diri." [Name] menjawab asal.

"Kau mengabaikan kerjaanmu selama tiga hari penuh, tanpa izin dariku. Dan hanya itu jawabanmu? Ck. Itu bukan sebuah alasan yang bagus."

"Kenapa aku harus izin padamu? Kau bukan guruku." [Name] menjatuhkan kepala di pundak DG. Menghadap leher jenjang laki-laki itu.

"Lebih tepatnya. Aku bosmu dan kau bawahanku," koreksi DG sembari mengusap punggung mungil [Name].

"Ck. Seandainya aku nggak tergiur dengan black card-mu. Mungkin sekarang aku nggak akan terjebak sebagai bawahanmu."

DG tertawa mengejek. "Rupanya kau sadar bahwa kau sudah menelan ucapanmu sendiri heh, bocah?"

"Sial. Aku nggak suka ini, tapi itu benar."

DG menjatuhkan sisi kepala ke atas kepala [Name]. Tangannya beralih melingkar di pinggang gadis itu yang sangat pas untuk ia peluk. "Kau kenal, Park Hyungseok?"

"Park Hyungseok mana yang kau maksud?"

[Name] yang penasaran dengan jakun milik DG yang terus naik-turun. Mengusapnya lembut dan tak menyadari geraman rendah yang mengudara di sekitarnya.

DG memejamkan mata. Menikmati sentuhan yang diberikan [Name] di sekitar leher. Napasnya makin lama, semakin berat. Sial. Apa gadis ini sedang menguji kesabarannya?

Matian-matian DG menahan diri untuk tidak menyerang gadis itu karena sekarang belum saatnya, tapi nanti.

"Heh? Memang ada berapa Park Hyungseok yang kau kenal?"

TB | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang