• 36 • Halo Jepang

2.6K 292 110
                                    

Japanese

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Japanese

[Name] menginjakkan kaki di aspal ketika mobil yang membawanya pergi telah sampai tujuan. Ia berdiri di antara empat orang yang sudah keluar lebih dulu. Pandangannya lurus ke depan, menatap rumah tradisional Jepang yang terlihat asri dan menawan karena dipenuhi pohon sakura. Ia tidak pernah berbohong bahwa ia merindukan rumahnya, terutama kenangan indah yang terbalut kenangan pahit yang memilukan hati.

Di depan gerbang dengan lambang klan Hamazaki di atasnya, semua anggota Hamazaki berdiri di sisi kanan-kiri, menyambut kedatangan pewaris satu-satunya yang sudah lama meninggalkan rumahnya. Mereka serentak membungkuk, menyambut kedatangan gadis itu yang tersenyum simpul.

"Selamat datang, Nona Hamazaki!"

"Selamat kembali, Nona Muda!"

"Kami sangat merindukan, Nona Hamazaki [Name]!"

[Name] mengibaskan tangan, meminta mereka untuk tidak berlebihan menyambut kehadirannya. Ia tidak nyaman jika diperlakukan seperti ini. Padahal dari dulu, mereka sering melakukannya, tapi entah mengapa, sekarang rasanya terlalu asing untuk ia lihat. "Terima kasih, tapi kalian terlalu berlebihan!"

Kira yang berdiri di samping anak kecil berambut ungu, menghembuskan napas. Ia lantas mengangkat tangan, menyuruh mereka berdiri tegak. Mereka langsung mengikuti perintahnya. "Mau sampai kapan kita berdiri di sini, Nona?"

"Ternyata kau sangat kaya dan keren." Koji yang sedari tadi memperhatikan, menutup mulut yang terbuka, lalu berkacak pinggang dan menengadah ke arah [Name] yang menyeringai. "Tolong, jangan buat aku semakin suka padamu, Noona."

"Noona?" [Name] mengangkat sebelah alisnya heran. Tak biasanya Koji memanggil dirinya sesopan ini.

"Benar, Noona!" Koji mengangkat jari telunjuk dengan mata terpejam, ia berkata, "Mulai saat ini, aku akan berusaha sopan padamu."

"Hei, bocah! Jangan suka pada, Hime!" Jungoo berseru, tak terima.

"Apa?! Kenapa protes? Suka-suka aku yang ingin menyukainya atau tidak! Dan lagi, sedang apa kalian di sini? Noona 'kan hanya mengajakku seorang!" Koji balik melayangkan protes. Alhasil mereka berdua bertengkar di depan gerbang, tanpa tahu orang yang mereka ributkan sudah dibawa masuk oleh DG.

"Biarkan saja mereka. Kau hanya milikku seorang," ujar DG seraya menggenggam tangan [Name].

"Apa-apaan kau? Seenaknya membawaku pergi. Memang kau tau jalan rumah ini?" [Name] terpaksa mengikut langkah lebar DG yang entah akan membawanya ke mana.

"Tuan DG, kau tak sopan! Lepaskan, Nona!" Kira mengejar kepergian mereka berdua membuat Jungoo dan Koji tersadar bahwa mereka ditinggalkan.

"Sialan! Jangan bawa kabur, Hime-ku!"

TB | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang