"Mencintai seseorang yang sulit jatuh cinta, adalah bentuk sebuah perjuangan. Kenapa? Karena kita akan lebih berusaha untuk membuka pintu, yang bahkan kita tidak punya kunci nya"
------------------------------------------------------------------------
*tok tok tok
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"*Tok tok tok
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, beby"*Cklek
"Wa'alaikumussalam sha"Beby yang berada tepat didepan aaliesha langsung menarik tangan aaliesha untuk pergi sesegera mungkin, ia benar-benar takut sesuatu terjadi pada jodohnya.
Aaliesha dan beby pun langsung memasuki mobil.
"Pak ayo jalan, telusuri dijalan-jalan besar dulu yah pak" ucap aaliesha pada supir nya."Baik non" ucap supir seraya menekan gas dan melajukan mobil itu.
Sekitar 15 menit mereka menyusuri jalanan besar yang ada di jakarta, mereka tak kunjung menemukan bintang.
"Beby, tenang yah bintang pasti baik-baik aja" aaliesha mencoba menenangkan beby yang tak kunjung berhenti menangis disepanjang jalan.
"Sayang kak asha mana?" Tanya alina pada kedua putri kembarnya.
"Gatau bund, tadi kak asha tiba-tiba aja lari keluar kamar terus buru-buru pergi manggil-manggil pak supir" ucap azela.
"Tapi tadi muka kak asha kayak cemas gitu bund" sambung azely.
Mereka tengah makan malam, disana semua orang berkumpul kecuali aaliesha.
"Kamu gatau jodoh kamu dimana fa?" Tanya afka.
"Gatau" jawabnya tanpa basa-basi.
"Kamu ini sama jodoh sendiri gatau" ucap afka dengan suara yang mulai meninggi.
"Dih ngapain juga harus tau, ga penting banget" balas alfaka lalu pergi dari tempat mereka makan.
"ALFA KAMU SUDAH KETERLALUAN YAH" amuk afka pada anak tertua nya itu.
"Udah yah udah" ucap alina menenangkan.
"Zel"
Zio berusaha memanggil jodohnya, azely. tetapi yang menoleh malah azela. Ia lupa jika nama jodohnya dan kembarannya hanya berbeda 1 huruf.
"Maksudnya zely" ucap zio lagi.
"Ooo azely" azela pun menoleh kearah kembarannya untuk memberitahu jika dia dipanggil oleh jodohnya.
"Zel dipanggil tuh" ucap zela sembari menyikut sang kembaran.
Azely tak menjawab, ia masih melanjutkan santapannya dengan tenang.
"Huft" zio menghela nafas.
"Maaf yah zio, coba lagi dan lagi" ucap azela menyemangati.
Zio hanya tersenyum, melihat pergerakan azely yang mulai menjauhkan kursi dari tubuhnya dan pergi memasuki kamar.
"Bund" ucap zio pada alina.
"Iya zi" balas alina.
"Kalo misal azely terus-terusan kayak gini, hubungan ku sama azely terus berlanjut?" Tanya zio. Ia sudah frustasi sekarang, memang sih mereka baru kenal setahun tepat diacara perjodohan alfaka dan aaliesha.
Zio adik dari aaliesha dan azely adik dari alfaka dipertemukan dihari pernikahan kakak-kakak mereka. Azely yang terbilang susah untuk dekat dengan anak laki-laki merasa sulit menerima fakta jika ia akan dijodohkan dengan seseorang. Sedangkan azela kembarannya yang ekstrovert dan mudah bergaul, sangat mudah baginya untuk dekat dengan zoa, kembaran zio yang akan berjodoh dengannya.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih zi?" Tanya alina, ia sebenarnya kasihan melihat zio yang selalu diabaikan oleh azely, ntah apa sebabnya ia juga tidak mengerti dengan sikap putri bungsunya itu.
"Hm, gimana yah bund" zio berfikir sejenak, kemudian melanjutkan omongannya.
"Azely tuh susah banget buat ditaklukkin, jangankan ditaklukkin dideketin aja dia gamau. Zely juga selalu marah-marah kalo zio nyoba buat ajak dia ngomong, gasuka diperhatiin, gasuka dideketin, gasuka ditolongin dan gak suka semua yang zio lakuin" zio berhenti sejenak, mengambil nafas panjang dan menenangkan pikirannya, kemudian ia melanjutkan omongannya lagi.
"Zio bingung, zio harus lanjutin ini atau mundur aja, zio ngerasa azely ga nerima kehadiran zio"
Alina yang mengerti akan perasaan zio mulai menenangkannya.
"Zio, kalian kan masih 14 tahun, dan baru aja berjodoh, mungkin azely emang tipe cewek yang harus diperjuangin dengan bener-bener, biar dia bisa yakin kalo kamu emang pantes buat dapetin dia" ucap alina dengan lembut.
"Iya zio, kamu harus bisa, ayah yakin kamu bisa, azely tuh nurut gen bunda nya banget, susah buat ditaklukkin tapi sekalinya takluk dia bakal bucin abis kayak bundanya sekarang" ucap afka menimpali, azely terbilang memiliki sikap yang mirip seperti ibunya, tidak menyukai laki-laki, jangankan untuk berteman, untuk berbicara hal penting saja, ia lebih sering melewatkannya.
"Jadi bunda dulu juga gitu?" Tanya zio, ia kembali semangat sekarang.
"Iya, azely adalah bunda, kalo azela itu ayah hahahaha" ucap afka dengan diiringi canda tawa diakhir.
Lantas semua orang pun tertawa dengan cerita lama yang dijabarkan sang ayah, alina yang sikap semasa mudanya terbongkar, menatap tajam afka.
"Kamu tidur diluar" ucap alina dan pergi begitu saja.
"MAAF BUND, KAN BIAR ZIO BISA TAU DAN SEMANGAT KALO MISALNYA ORANG KAYAK AZELY ITU SEKALINYA TAKLUK BISA SAMPE TERBUCIN-BUCIN" ucap afka sembari mengejar alina.
Azela, zoa dan zio yang masih ada dimeja makan hanya bisa tertawa terbahak-bahak, mendengar pertengkaran lucu yang terjadi diantara kedua orang tua mereka.
"Tuh kan zi, udah tenang ajaa secuek-cueknya jely masih cuekan bunda waktu muda wkwkwk" ucap azela dengan tawa diakhir omongannya.
"Iya" ucap zio dan beralih menatap sayu pintu kamar milik jodohnya, berharap pintu itu terbuka tapi ternyata tidak. Pintu itu tetap tertutup rapat sampai keesokannya.
★★★
terimakasih yang udah baca ceritanya.
jangan lupa vote dan komennya yah.ig : aalieshacndrmy
ig : azelamrgrth
ig : azelymrgrth
KAMU SEDANG MEMBACA
AALFAKASHA
Teen Fiction---> DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA <--- ==================================================== Aaliesha Candramaya seorang gadis remaja yang sedang berusaha mendapatkan cinta dari jodohnya. Ia tidak tahu kapan jodohnya bisa membalas perasaanya...