Aaliesha dan Beby sudah berada dirumah Jihan, mereka ingin bertemu dan menjelaskan semua kesalahpahaman pada Jihan.
Bel rumah milik Jihan dipencet beberapa kali, sampai ada seseorang yang membuka pintu itu.
Bunyi pintu yang terbuka terdengar, Aaliesha dan Beby langsung memutar badan mereka kearah pintu dan menampilkan sesosok gadis kecil tengah tersenyum lebar kearah mereka.
"Loh, Kak Asha sama Kak Beby" ucap Zeela.
"Eh Adek, Kak Jihannya ada?" tanya Aaliesha.
"Ada kok Kak, ayo masuk dulu nanti aku panggilin dikamar" ucap Zeela, dan Aaliesha beserta Beby pun masuk.
Zeela melangkah kearah kamar Jihan.
"Kak Jihan, ada Kak Asha sama Kak Beby, Kak" ucap Zeela sembari mengetuk pintu."Iya Dek, tunggu sebentar" ucap Jihan.
"Wokeh" ucap Zeela.
Zeela pun turun.
"Kak Asha, Kak Beby kata Kak Jihan tunggu sebentar" ucap Zeela."Ashiap" ucap Aaliesha dan Beby.
"Kakak mau minum apa? Biar Zeela panggil Bibik yah" ucap Zeela.
"Gausah Dek, ntar kalo mau tinggal kedapur aja, wkwkwk" ucap Beby diiringi dengan gelak tawa.
"Wkwkwk, bener sih, yaudah kalo gitu aku kekamar dulu yah Kak" ucap Zeela.
"Iya, makasih yah Dek" ucap Aaliesha dan Beby, mendapat anggukan sekaligus senyuman dari Zeela.
Tak berapa lama mereka menunggu, Jihan pun turun.
"Jihan" ucap Aaliesha dan Beby."Kenapa?" tanya Jihan.
"Jihan, gue sama Beby mau jelasin ke lo, maaf kalo lo salah paham" ucap Aaliesha.
"Iya Han, sumpah waktu itu gue sama Asha mau manggil lo tapi lo keliatan fokus banget sama pertandingan itu" timpal Beby.
"Gapapa kok, toh gue juga emang baru masuk ke pertemanan kalian kan" ucap Jihan.
"Jihan gak gitu-"
"Udah lah Sha, Beb gue gamasalah kok, gausah jelasin jelasin gue paham" ucap Jihan memotong ucapan Aaliesha.
"Han lo bener-bener salah paham" ucap Beby.
Jihan tidak pernah semarah ini, tapi mau bagaimana lagi ia sangat sakit saat tau mereka bicara berdua tanpa dia tahu.
"Jihan, Beby cuman bilang ke gue kalo dia mau pindah ke Jawa, dia mau balik ke Jawa, dia juga bakalan bilang ke lo kalo pertandingannya udah selesai" jelas Aaliesha.
"Iya Han, please jangan marah yah, gue mohon, gue tau mungkin lo sakit hati, tapi sumpah gak kayak gitu Han" ucap Beby.
"Lo temen kita, lo sahabat kita, kita bertiga satu dan selamanya bakal tetep satu, gaboleh ada yang merasa terasingi" lanjut Beby, dan Aaliesha pun mengangguk.
"Kita paham gimana perasaan lo, Han" ucap Aaliesha.
"Maaf yah" ucap Aaliesha dan Beby bersamaan.
Jihan sudah tidak bisa menahan air matanya, ia sangat terharu mendengar penjelasan mereka, ia terharu karena mereka benar-benar menganggap Jihan sebagai bagian dari pertemanan mereka.
"Gue minta maaf, udah salah paham" ucap Jihan menunduk.
Aaliesha dan Beby dengan sigap menghantam Jihan dengan pelukan hangat.
"Udah jangan nangis lagi, ntar tambah jelek loh" goda Beby.
"Ih apa sih" ucap Jihan, mereka pun tertawa bersama.
Selama seminggu ini, Jihan selalu mengurung diri dikamar, tidak biasanya ia menjadi orang yang sensitif biasanya meski diejek dan dibully bagaimanapun, ia tidak akan pernah merespon dengan serius, bahkan saat Aaliesha dan Beby sering berdua tanpa dirinya, ia tidak pernah menganggap mereka melupakannya. Apa yang terjadi pada Jihan?
Aaliesha, Beby dan Jihan tengah jalan-jalan disuatu Mall. Hingga atensi mereka teralih pada sepasang kekasih yang tengah asik bermesraan disalah satu tempat seafood.
Aaliesha yang melihat itu ingin menangis, ia benar-benar sudah kehilangan semuanya, tapi ia tetap tidak mendapatkan cintanya.
Beby dan Jihan yang melihat itu merasa sedih, sungguh beban Aaliesha begitu berat untuk hidup di dunia.
"Sha, udah lupain yah, kita kesana aja yuk" ajak Beby.
"Bener tuh, kita karakoean" ucap Jihan.
Mereka pun pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.
★★★
"Sayang, kamu kenapa sih udah jarang marah-marah sama siculun itu, sebel deh"
"Sayang, aku gamau ah marah-marah terus, nanti cepet tua"
"Iiii kamu udah mulai suka sama dia? Iya?"
"Enggak, Tzoya"
"Kamu gitu banget sih, kamu luluh sama kebaikan dia yang pura-pura selama ini?" tanya Tzoya.
"Dih apaan sih kamu, cemburu aja"
"Iyalah Alfaka, siapa sih yang gak cemburu, mana tinggal serumah kan" ucap Tzoya.
"Iya sayang, yang penting kan aku cuman milik kamu" ucap Alfaka.
"Iii bisa aja deh, gemes" ucap Tzoya sembari mencium pipi Alfaka.
★★★
"Dek, Kakak kamu kemana sih?"
"Mana aku tau Kak Naya, Kakak tuh emang suka ngilang-ngilang sendiri" ucap Tzolla.
"Kalian berdua juga gatau Cya, Cia?" tanya Naya.
"Setahu aku sih, tadi Kak Joya pergi sama Kak Alfa deh" ucap Natasya.
"Betul, tadi kan Kak Joy dijemput Kak Alfa, lo pikunan banget sih Jol" ucap Natasia.
"Bisa gak gausah ngatain? Mau gak gue bgaiin duit bulanan" ucap Tzolla.
"Eh eh eh, iya Jol iya, tenang tenang tenang" ucap Natasia.
"Wkwkwk langsung kicep" ejek Natasya.
"Anying, diem" ucap Natasia.
"Deb, gimana sama hubungan Adek lo dan jodohnya?" tanya Naya.
"Ya gitu lah Nay, gada perubahan" ucap pasrah Deby.
"Gila sih, orang sesempurna Adek lo bisa-bisanya disia-siain" ucap Naya.
"Ya gimana yah Nay, masalahnya yang dicintai sama jodohnya Adek gue juga gak kalah sempurna" ucap Deby.
"Eh iya sih, Adek lo, Aaliesha, sama satu lagi siapa tuh, aduh siapa sih namanya, lupa gue" ucap Naya sembari berpikir.
"Jihan" ucap Deby.
"Nah iya, bener lo, Jihan" ucap Naya.
"Kenapa sama mereka?" tanya Naya.
"Cakep cakep dan sempurna sempurna semua woi, satu circle bidadari semua" ucap Naya.
"Betul, gue aja insecure sama mereka" ucap Deby.
"Sama nying" ucap Naya.
Deby dan Naya adalah orang yang baik, bahkan sangat baik, kepribadian mereka tidak jauh dari Aaliesha, Jihan dan Beby, tapi sayangnya mereka sangat mudah dipengaruhi, jika bersama Tzoya mereka berdua terdoktrin untuk membenci circle AJB (Aaliesha, Jihan dan Beby).
★★★
maaf yah baru bisa update.
jangan bosen-bosen buat nunggu story selanjutnya.
sebenernya kurang semangat karena cerita ku masih sepi, tapi gapapa semuanya butuh proses, semangatttt kita.
makasih buat pada readers.
janlup vote and komen.
see you in the next story.
KAMU SEDANG MEMBACA
AALFAKASHA
Teen Fiction---> DIHARUSKAN FOLLOW SEBELUM BACA <--- ==================================================== Aaliesha Candramaya seorang gadis remaja yang sedang berusaha mendapatkan cinta dari jodohnya. Ia tidak tahu kapan jodohnya bisa membalas perasaanya...